Fataya.co.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, baru-baru ini menggunggah sebuah postingan di akun Instagram pribadinya, membahas permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi yang sering terjadi di pasaran.
Dalam postingan tersebut, Ganjar Pranowo menyampaikan pemahamannya yang didapatkan dari diskusi bersama petani Desa Wilalung, Demak.
Diketahui, pembahasan dengan petani tersebut mencuatkan fakta bahwa kelangkaan pupuk bersubsidi disebabkan oleh pengurangan kuota yang dilakukan oleh pemerintah.
Ganjar Pranowo mencatat hal tersebut sebagai kendala serius yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut.
“Saya bersama petani Desa Wilalung Demak kita membahas mengapa pupuk bersubsidi sering langka di pasaran. Ternyata ini terjadi karena kuotanya dikurangi pemerintah,” tulis Ganjar Pranowo dalam keterangan postingannya.
Ganjar Pranowo pun tidak hanya sekadar mengidentifikasi permasalahan, namun juga menyampaikan komitmennya untuk mencari solusi konkret.
Dalam komentar lanjutan, Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa ia berencana menambah kuota pupuk bersubsidi sebagai langkah awal untuk mengatasi kelangkaan tersebut.
“Ganjar Mahfud berkomitmen menambah kuota pupuk bersubsidi,” demikian isi kutipan dari komentar Ganjar Pranowo yang menjelaskan langkah pertamanya.
Selain itu, Gubernur Jawa Tengah ini juga memberikan janji yang lebih jauh dengan menyatakan niatnya untuk membangun tiga pabrik pupuk.
Langkah ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi secara berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan petani.
“Dengan menambah kuota dan membangun tiga pabrik pupuk, kita berharap dapat memenuhi kebutuhan petani secara optimal,” tambah Ganjar Pranowo dalam keterangannya.
Pernyataan dan komitmen Ganjar Pranowo ini diharapkan dapat menjadi dorongan positif dalam menanggulangi permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi, sehingga petani di berbagai daerah dapat terbantu dalam mengoptimalkan produksi pertanian mereka.
sumber:@ganjar pranowo