Fataya.co.id-Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah menggelar pertemuan dengan para pelaku usaha asing dari berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat (AS) dan China, untuk membahas paket investasi dalam pembangunan kota pintar di Ibu Kota baru.
Mohammed Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, menjelaskan bahwa pembangunan smart city memerlukan kolaborasi yang kuat dari para pelaku usaha karena membutuhkan investasi yang signifikan.
Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, menambahkan bahwa investasi dalam smart city tidak hanya berkaitan dengan teknologi, tetapi juga dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
Ada empat paket investasi yang menjadi fokus pembahasan, yaitu Integrated Command Control Centre (Pusat Kontrol Komando Terpadu), Data Center (Pusat Data), Electric Vehicle Charging Station (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), dan Smart Poles (Tiang Pintar).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh perusahaan-perusahaan asing dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Finlandia, China, Prancis, Jerman, Jepang, Belanda, Polandia, Swiss, dan Taiwan. Ini menunjukkan minat yang besar dari berbagai pihak dalam mengembangkan infrastruktur kota pintar di Ibu Kota baru.
Sumber: @idx_channel