Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu Singkat

Waktu Mustajab Setelah Sholat

Table of Contents

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu sesuai sunnah

Dzikir dan doa setelah sholat fardhu adalah keutamaan yang  jangan pernah kita tinggalkan.

Sholat merupakan rukun Islam kedua setelah dua kalimat syahadat. Keutamaan sholat ini sangat ditekankan sehingga dalam sebuah hadist shahih disebutkan bahwa sholat merupakan tiang agama.

Suatu bagunan yang tidak di topang oleh tiang yang kokoh, ia sangat rawan roboh. Begitu juga dengan Islam dalam diri seseorang, tanpa mendirikan sholat yang baik dan benar akan mudah robohlah agamanya.

Dari sahabat Muadz bin Jabal, beliau beriwayatkan bahwa  nabi Muhammad Shallalahu Alaihi Wasallam bersabda:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ

Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah sholat.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Jadi runtuh dan tegakknya agama pada diri seseorang bergantung pada bagaimana dia menjaga dan mendirikan sholat setiap harinya.

Dalam ibadah sholat, terdapat bacaan-bacaan doa pada setiap gerakannya. Demikian halnya setelah ibadah sholat, dianjurkan bagi kita untuk membaca doa. Doa merupakan salah satu wujud dari ketaqwaan kita kepada Allah.

Doa adalah bagian dari rasa kepatuhan dan ketergantungan kita atas segala sesuatu yang kita alami hanya kepada Allah.

Kita berdoa keadap Allah Subhanahu Watalaa agar semua impian dan cita cita kita dikabulkannya. Bukan hanya berdoa, kita juga bisa menopaongnya sengan shoalt khusus. DI mana shoalt ini adalah shoalt yang diirikan dalam rangka menajdi wasilah keapda ALlah agar semua yang kita minta keapda ALlah di kabulkannya dengan segera.

Tahukan kamu, apakah sholat itu? ia adalah sholat hajat. Inilah  Keutamaan dan rahasia sholat hajat demi terkabulnya impian yang sulit sekalipun.

 

Waktu Mustajab Setelah Sholat
pixabay.com

 

Artikel ini akan membahas mengenai pengertian doa, kumpulan doa setelah sholat, keutamaan membaca doa serta doa mustajab dan waktu mustajab setelah sholat.

Artikel ini juga akan berusaha memberikan pemahaman akan arti penting berdoa sebagai bentuk ketaqwaan kita kepada Allah.

Bukan  hanya itu, doa juga sekaligus sebagai sarana untuk menghindarkan diri dari sifat syirik, yaitu memohon pertolongan, menyembah dan menggantungkan diri kepada selain Allah.

 

Pengertian Doa

Banyak sekali pengertian doa yang ditafsirkan dari Al Quran maupun Hadist. Munawir (2002) menyebutkan bahwa pengertian doa secara harafiah berasal dari kata da’a – yad’u –  da’watan -dua’an yang berarti menyeru, memanggil, mengundang, mengajak, memuji, menjamu, memohon dan lainnya.

Sementara Ezza (2010) menyebutkan pengertian doa sebagai   memohon atau meminta pertolongan Allah Subhanahu Watta’ala atas segala sesuatu yang diinginkan.

Maka dapat diambil kesimpulan dari dua pengertian tersebut bahwa pengertian doa adalah meminta pertolongan Allah melalui pujian dan permohonan atas segala sesuatu yang diinginkan.

Pengertian doa secara umum adalah serangkaian upaya untuk mengingat Allah, memuji akan kebesaranNya dan upaya untuk memohon pertolongan atas apapun yang kita inginkan kepada Allah dikabulkannya.

 

Keutamaan Membaca Doa

Seperti dijelaskan dalam pengertian doa di atas.  Keutamaan membaca doa adalah sebagai bagian dari ibadah kepada Allah. Doa merupakan wujud dari ketaqwaan kita kepada Allah. Doa adalah wujud dari rasa cinta kita kepada Allah, rasa patuh dan tidak menggantungkan diri kepada siapapun kecuali kepada Allah semata.

Keutamaan membaca doa, dijelaskan melalui Firman Allah dalam Al Quran Surat Al Mukmin ayat 60, sebagai berikut :

Keutamaan Membaca Doa

Bacaan latin:

Wa qāla rabbukumud’ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna ‘an ‘ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn

Dan Tuhanmu berfirman: “ Berdo’alah kepada-Ku, maka akan kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al Mukmin ayat 60)

 

Dalam ayat tersebut jelaslah bahwa Allah menegaskan mengenai keutamaan membaca doa. Doa adalah bagian dari rasa ketidakmampuan kita sebagai hamba Allah. Wujud dari kepatuhan dan kepasrahan diri kita sebagai makhluk ciptaan Allah.

Keutamaan membaca doa adalah upaya untuk memberikan penguatan diri dengan memohon hanya kepada Allah. Seringkali kita sebagai makhluk ciptaan Allah lupa bahwa Allah adalah Sang Maha Pencipta segalanya.

Ketika masalah menimpa diri kita misalnya, kita lupa bahwa masalah merupakan bagian dari kehendak Allah atas diri kita. Sehingga tak jarang kita mencari solusi di sana sini tanpa terlebih dahulu memohon kepada Allah untuk diberikan pertolongan. Maka bukannya solusi yang kita dapatkan namun justru masalah yang semakin bertambah.

Pada tahap inilah keutamaan membaca doa sangat penting untuk diperhatikan sebagai sarana dialog dan komunikasi kita dengan Allah.

Doa sebaiknya tidak hanya dimaknai sebagai sarana memohon pertolongan, melainkan juga sebagai sarana memohon maaf, memuji dan mengingatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Waa Ta’alaa.

 

Waktu Mustajab Setelah Sholat

Secara umum, mustajab diartikan sebagai sesuatu yang terwujud. Sementara dalam bahasa arab  kata mustajab berarti dijawab atau terjawab. Waktu mustajab setelah sholat dalam hal ini dapat diartikan sebagai waktu-waktu di mana doa dikabulkan pada saat selesai sholat.

Waktu-waktu setelah selesai sholat wajib 5 waktu merupakan waktu mustajab setelah sholat untuk berdoa.

Pada dasarnya, setiap doa yang dipanjatkan setelah sholat merupakan doa yang mustajab. Hal ini bergantung pada bagaimana sikap diri kita saat berdoa.

Sikap yang benar-benar penuh kepasrahan, sikap selalu merasa kurang sempurna di mata Allah, sikap melepaskan diri dari segala kesombongan dan kemunafikan di hadapan Allah merupakan penentu doa diterima atau tidak oleh Allah.

Beberapa waktu mustajab setelah sholat adalah setelah sholat subuh (pagi hari menjelang fajar) dan setelah sholat ashar (sore hari menjelang senja). Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam Surat Ar Rum ayat 17, sebagai berikut :

Waktu Mustajab Setelah Sholat

“Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di sore hari dan di pagi hari,”

 

 

Pada surat yang lain disebutkan dalam surat Al Mukmin ayat 55 sebagai berikut :

Waktu Mustajab Setelah Sholat

“Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu sore dan pagi.”

 

Aktivitas kehidupan dimulai pada pagi hari dan dianjurkan selesai pada sore hari menjelang magrib. Hal ini tentu sudah diatur oleh Allah  dan memiliki maksud tertentu untuk kebaikan umat manusia. Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wassallam bersabda :

“Gunakanlah waktu pagi dan sore, serta sebagian malam untuk beribadah,” HR Bukhari, 39.

Hal ini merupakan sebuah gambaran bagaimana seharusnya manusia beraktivitas duniawi menurut ajaran nabi. Berkaitan dengan waktu mustajab setelah sholat, gambaran aktivitas duniawi dibuka dengan berdzikir, berdoa pada pagi hari dan ditutup dengan aktivitas yang sama pada sore hari.

Dalam hal ini, dengan tidak mengurangi mustajabnya doa pada waktu setelah sholat. Sesuai dengan Firman Allah dan Hadist Rasulullah, bahwa waktu mustajab setelah sholat dianjurkan untuk berdoa dan berdzikir pada saat setelah selesai Sholat Subuh dan setelah selesai Sholat Ashar.

 

Kumpulan Doa Setelah Sholat

Kumpulan doa setelah sholat banyak sekali macamnya sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah Salallahu ‘allaihi wassalam. Kumpulan doa setelah sholat merupakan penggabungan dari sikap ketaqwaan, kepatuhan, ketergantungan dan kecintaan kita terhadap Allah Subhanahu wata’ala.

Kumpulan doa setelah sholat yang ditulis di bawah ini merupakan kumpulan doa setelah sholat yang lazim diamalkan. Berikut kumpulan doa setelah sholat yang dirangkum dari berbagai sumber :

  1. Membaca istighfar sebanyak 3 kali.

“Astaghfirullah”

Artinya, aku meminta ampun kepada Allah.

Kalimat istighfar ini dibaca pertamakali sebagai bagian kumpulan doa setelah sholat, karena untuk memohon ampun kepada Allah atas khilaf selama mengerjakan sholat, serta kesalahan-kesalahan lain sepanjang hari. Membaca doa ini juga sebagai wujud bahwa kita menyadari begitu banyak kesalahan dan kekurangan dari ibadah yang kita lakukan.

 

  1. Membaca doa :

“Allahumma antas salaam wa minkas salaam, tabaarokta ya dzal jalaali wal ikrom.”

 

Artinya : Yaa Allah, Engkaulah pemberi keselamatan. Dan darimu keselamatan, Maha Suci Engkau wahai Allah pemilik keagungan dan kemuliaan.

 

Kalimat doa sebagai bagian dari kumpulan doa setelah sholat ini dibaca untuk memohon keselamatan, kemuliaan dan kebaikan-kebaikan hidup kepada Allah Sang Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

 

  1. Membaca doa :

“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah. Lahul-mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa-laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illaiyyah. Lahun ni’mah wa lahul fadhl wa lahuts tsanaaul hasan. Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.”

 

Artinya : Tiada Rabb (yang berhak   disembah) kecuali Allah, Yang Satu, tidak ada sekutu atas-Nya. Bagi Allah kerajaan dan pujaan. Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir membenci.”

 

Sebagai bagian dari kumpulan doa setelah sholat, doa ini dibaca untuk menegaskan bahwa diri kita hanya bergantung kepada Allah. Tidak menyembah apapun kecuali Allah sebagai dzat satu-satunya yang berhak di sembah. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan meskipun hal ini banyak diingkari dan dibenci oleh golongan orang-orang kafir.

 

  1. Membaca ayat kursi

“Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayum. Laa ta’ kudzuhu sinatuw walla naum. Lahu ma fis samawati wa ma filnard, man zallazi yasfau indahu illa bi’idznih. Ya’ lamuma baina aidihim wama khalfahum. Walaa yuhituna bisyai in illa bima sya’. Wasi’a kursiyyuhus samawati wal ard, wa la ya uduhuu hifzuhuma, wa huwal aliyyul azim.”

 

Artinya :  Allah, tidak ada illah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.”

 

Membaca ayat kursi sebagai bagian dari kumpulan doa setelah sholat menghadirkan manfaat sebagaimana hadist Rasulullah, yang berbunyi, barang siapa yang membaca ayat kursi setiap selesai sholat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian (HR An/Nasai dalam Al Qubro 9.244,) , artinya tidak ada yang menghalangi seseorang yang membaca ayat kursi setelah sholat untuk masuk surga ketika mati.

 

  1. Membaca rangkaian surat pendek :
    1. Al Ikhlas :

“Qul huwallahu ahad; Allahu samad; lam yalid wa lam yulad; wa lam yakulahu kuffuan ahad.”

Artinya : Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa; Hanya Allah-lah tempat bergantung; Dia tidak beranak, serta Dia tidak pula diperanakkan;Dan tiada satupun yang setara dengan Dia.”

 

  1. Al Falaq :

Qul Audzu birobbil falaq; minsyarii maa kholaq; wa miin syari ghosiqin idza waqob; wa min syari naffasatifill uqod.”

 

Artinya : Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh. Dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

 

  1. An nas :

“Qul Audzu birrobin nas; malikinnas; illahinas; minsyaril was wasil khanas; aladzi yuwaswi suffi sudu rinnas; minal jinnati wa nas.”

 

Artinya : Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, Dari (golongan) jin dan manusia.

 

Membaca rangkaian surat pendek sebagai bagian dari kumpulan doa setelah sholat memiliki makna bahwa kita telah berikrar bahwa Allah adalah dzat tunggal, satu-satunya dzat yang berhak disembah. Selain itu membaca doa dari rangkaian surat pendek ini juga bermanfaat untuk menjauhkan diri dari gangguan jin maupun manusia yang berniat jahat kepada diri kita.

 

  1. Membaca tasbih, tahmid dan takbir :

“Subhanallah; Walhamdulillah; Allahuakbar,”

 

Artinya : “Maha suci Allah, Segala puji hanya milik Allah, Alah Maha Besar,”

 

Membaca kalimat tasbih, tahmid dan takbir sebagai bagian dari kumpulan doa setelah sholat bermakna bahwa kita memuji Allah atas segala nikmat dan karunia yang Ia berikan. Selain itu, menyatakan bahwa Allah Maha besar, sebagai dzat utama yang tidak ada satu dzat pun bersanding denganNya.

 

  1. Membaca kalimat Tauhid

Laa illa ha illallah”

Artinya : “Tiada Tuhan selain Allah”

 

Membaca kalimat tauhid sebagai salah satu bagian kumpulan doa setelah sholat memiliki makna bahwa kita mengakui sepenuhnya bahwa Allah adalah satu, tiada Tuhan yang layak disembah dan diibadahi selain Allah. Allah satu-satunya tempat untuk memohon, berkeluh kesah dan bergantung. Hidup dan mati kita serahkan di tangan Allah sang pencipta segala sesuatu.

Demikian pembahasan mengenai kumpulan doa setelah sholat. Jika diamalkan setiap kita selesai melaksanakan sholat, niscaya kehidupan kita akan berjalan dengan baik. Hidup akan lebih teratur dan tidak mudah goyah dengan urusan dunia.

Semoga dengan pembahasan kumpulan doa setelah sholat ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dalam rangka melakukan ibadah semata kepada Allah.

 

Oleh Abi Daril Hasan

Santri PP. Raudlatut Thalabah

 

 

Referensi :

  1. Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir: Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka Progresif, 2002).
  2. Abu Ezza, Sudah Benarkah Doa Anda? (Jakarta: Qultum Media, 2010),
  3. Tengku Muhammad Hasbi al-Shidieqi, Dzikir dan Doa, Aspek hukum dan Adab (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2003).
  4. Yasid bin Abdul Qadir Jawas. (2009). Dzikir Pagi Petang dan sesudah shalat
  5. Fardhu Menurut Al-Quran dan As-Sunnah yang Shahih. Edisi 7. Jogjakarta.

 

 

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*