Fataya.co.id – Ada dua aspek pendidikan yang diajarkan oleh organisasi Pramuka yaitu kepanduan dan kode kehormatan yang tak lepas dari Dwi Satya dan Dwi Darma
Kepanduan di sini berarti pandu untuk macam-macam gerakan. Sedangkan kode kehormatan adalah ketentuan dasar berupa norma, janji, dan nilai yang penerapannya wajib dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pramuka, kode kehormatan ini memiliki tiga tingkatan yaitu
- siaga
- penggalang
- penegak.
Table of Contents
Pengertian Dwi Satya dan Dwi Darma
Secara etimologis, Dwi Satya dan Dwi Darma berarti dua janji atau komitmen diri dan ketentuan moral.
Lebih lanjut, Dwi Satya merupakan janji yang diucapkan oleh calon siaga saat dilantik menjadi Pramuka.
Setelah mengucapkan Dwi Satya, siaga telah dianggap jadi seorang Pramuka, menjadi saudara semua Pramuka di Indonesia dan dunia.
Adapun Dwi Darma, yaitu pedoman hidup yang menjadi ketentuan seorang siaga. Dwi Darma diucapkan saat upacara pembukaan latihan.
Artikel ini akan membahas bunyi Dwi Satya dan Dwi Darma, serta cara mengamalkan kedua nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
A. Dwi Satya
Berikut bunyi dan cara pengamalan dwi satya
1. Bunyi Dwi Satya
Dwi Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.
2. Cara Mengamalkan Dwi Satya
Wajib bagi seorang siaga untuk mematuhi dan mengamalkan Dwi Satya yang telah diucapkan dalam prosesi pelantikan.
Satya pertama dapat diamalkan dengan perilaku berikut.
- Menjalankan kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama yang dipeluknya.
- Bersikap menghargai kepada teman yang beribadah sesuai keyakinannya.
- Tidak memilih teman karena perbedaan agama, suku dan materi.
- Mencintai tanah air.
- Menuruti aturan keluarga yang berlaku.
Sementara itu, pengamalan Satya yang kedua dapat dilakukan dengan berperilaku seperti berikut.
- Ikhlas membantu pekerjaan ayah dan bunda di rumah, seperti mencuci piring, membersihkan tempat tidur, dan lain sebagainya.
- Memberikan kursi kepada orang tua dan ibu hamil saat berada di transportasi umum.
- Senantiasa menolong teman yang butuh bantuan.
B. Dwi Darma
Berikut bunyi dan cara pengalaman dwi darma
1. Bunyi Dwi Darma
- Siaga berbakti pada ayah dan ibundanya.
- Siaga berani dan tidak putus asa.
2. Cara Mengamalkan Dwi Darma
Selain mengamalkan Dwi Satya, seorang siaga juga punya tanggung jawab mengamalkan Dwi Darma.
Artinya, siaga harus berucap, berpikir dan berperilaku sesuai tuntunan dalam Dharma.
Pengamalan Dwi Darma dapat dilakukan dengan cara menerapkan perilaku berikut.
- Membiasakan diri untuk patuh kepada ayah dan bunda di manapun berada.
- Berani karena benar, tidak takut menyampaikan setiap kebenaran.
- Tidak kenal kata menyerah, setiap tindakan selalu disertai usaha yang sungguh-sungguh, niat baik, dan doa yang khusyuk agar berhasil.
Kesimpulannya, organisasi nonformal Pramuka bergerak pada kepanduan (pandu gerakan) dan kode kehormatan (nilai norma dan etika bermasyarakat).
Tiap tingkat pramuka (siaga, penggalang, dan penegak) memiliki kode kehormatan yang tidak hanya wajib diketahui dan diucapkan, tetapi juga dipraktikkan.
Pada tingkat siaga, terdapat kode kehormatan yang dikenal dengan nama Dwi Satya dan Dwi Darma.
Dwi Satya merupakan janji yang diucapkan saat dilantik menjadi Pramuka. Dwi Dharma adalah pedoman hidup seorang siaga.
Keduanya dapat diamalkan dengan cara melakukan hal-hal positif yang nantinya berdampak baik bagi diri sendiri dan masyarakat.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan terkait Dwi Satya dan Dwi Dharma. Semoga berguna bagi teman-teman semua.
Salam Pramuka! -Fataya.Media