Fataya.co.id – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memberikan penghormatan terhadap keputusan politisi senior Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara yang secara resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ganjar Pranowo melihat keputusan tersebut sebagai hak pribadi Ara dan memandangnya sebagai fenomena politik yang biasa terjadi.
Menurut Ganjar Pranowo, dugaan mengenai keputusan Ara untuk mundur dari PDIP sudah sebelumnya ada dalam perasaannya.
Ganjar menunjukkan pemahamannya terhadap kemungkinan kedekatan hubungan Ara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu faktor di balik keputusan tersebut. “Oh, kalau Ara memang dekat dengan Pak Jokowi.
Saya menduga mungkin mereka akan mendukung Pak Jokowi karena waktu debat kemarin anaknya sudah ikut pakai baju paslon lain dan sudah berada di kelompok sebelah. Buat saya, tidak apa-apa. Ini politik biasa saja,” ungkap Ganjar.
Ganjar Pranowo menegaskan bahwa ia menghormati keputusan Ara dan memandangnya sebagai bagian dari dinamika politik yang lazim.
Sebagai seorang politisi, Ganjar Pranowo menyadari bahwa perbedaan pandangan dan pilihan politik merupakan hal yang wajar dalam menjalani proses demokrasi.
Meskipun Ara telah meninggalkan PDIP, Ganjar Pranowo menunjukkan sikap tenang dan berpandangan bahwa hal tersebut tidak akan mempengaruhi jalannya proses pemilihan presiden.
Sebagai pemimpin yang tengah berkompetisi dalam Pemilihan Presiden, Ganjar Pranowo menyatakan kesiapannya untuk terus berjuang menjalani kampanye dengan adil dan damai.
Dalam konteks politik yang dinamis, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya menjaga sikap positif dan memahami perbedaan sebagai bagian dari keberagaman dalam bingkai demokrasi yang sehat.
Pernyataan Ganjar Pranowo ini mencerminkan semangat demokrasi dan penghargaan terhadap kebebasan setiap individu untuk menyatakan pilihannya.
Seiring berjalannya waktu menuju hari pemilihan, publik akan terus memperhatikan perkembangan politik dan respons dari para kandidat terkait dinamika yang terjadi dalam kancah politik nasional.
Sumber: @beritasatu