Pencak Silat Pagar Nusa: Doa Pembukan Pagar Nusa dan Makna Pembukaan Latihan Silat Ala Ulama NU

Doa Pembukaan Pagar NUsa – Ini adalah penjelasan tentang arti Gerakan Pembuka dalam Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa. PSNU Pagar Nusa adalah sebuah organisasi yang menggabungkan berbagai sekolah pencak silat di bawah Nahdlatul Ulama. Sebagai salah satu elemen penting dalam NU, Pagar Nusa menggunakan seni bela diri tradisional khas Nusantara sebagai alat dakwah.

Pagar Nusa mengaitkan makna khusus pada setiap gerakan yang mereka lakukan, termasuk Gerakan Pembuka dalam Pencak Silat Pagar Nusa. Ada 12 gerakan dalam Gerakan Pembuka Pagar Nusa, dan masing-masing gerakan ini memiliki pesan-pesan dakwah yang mendalam. Berikut ini adalah penjelasan tentang makna dari Pembukaan Pagar Nusa yang menyampaikan pesan dakwah.

Dalam tradisi bela diri, sebelum memulai aktifitas silat, para pendekar biasanya melaksanakan sebuah ritual khusus sebagai bentuk do’a perlindungan. “Ritual do’a perlindunganan dalam awal belajar sampai akhir,” sebagaimana dijelaskan dalam sumber, mencerminkan keberagaman cara berdoa yang bergantung pada aliran pencak silat masing-masing.

Pencak silat Nu Pagar Nusa, yang dikenal luas di kalangan masyarakat, memiliki tata cara berdoa khas ala Islam. Hal ini tak mengherankan karena pencak silat ini didirikan oleh ulama-ulama besar NU senusantara.

Table of Contents

Doa Pembukaan Pagar Nusa

Syahadat

Menurut sumber yang didapatkan mengenai Doa Pembukaan Pagar Nusa ini tergantung Rayonnya masing-masing, dan menurut salah satu narasumber kami mengatakan semasa latihannya doa yang sering dia pakai adalah mengucakpan 2 Kalimat Syahadat dan dilanjutkan dengan membaca surat At-taubah ayat 128-129.

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
“Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah”.
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

Dan disambung Surah At-Taubah

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ
Artinya:Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”.

Tawasulan

Doa PEmbukaan Pagar Nusa

“Tak hayal jika tata cara pembukaan sebelum aktifitas silat dilakukan memakai adat istiadat sama persis dengan adat nya wong Nu, yaitu TAWASULAN,” kata sumber tersebut.

Tawasulan dalam konteks ini adalah ritual khas dimana pesilat “mengirim al-fatihah kepada rasul, malaikat, nabi, ulama, guru, dan orang tua” dan kemudian diakhiri dengan berdoa meminta perlindungan kepada ALLAH swt. Ritual ini, sebagaimana ditekankan, merupakan identitas awal dan ciri khas dari pencak silat Nu Pagar Nusa.

Sebelum melaksanakan do’a tawasul, ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh pesilat, yaitu harus suci dari hadast kecil dan besar. “Mensucikan diri dengan Berwudlu,” demikian dijelaskan. Namun, ada pengecualian bagi pesilat putri, yang dapat berdoa dengan qhalbi (hati).

Namun, perlu ditekankan bahwa tidak semua aliran silat di bawah bendera Pagar Nusa melaksanakan tawasulan.

“Seperti halnya salah satu pencak yang terikat di Pagar Nusa seperti Pagar Nusa Sapu Jagad, di pencak silat yang satu ini ketika mengawali latihan ada yang tidak melakukan tawasulan, melainkan dengan cara membaca Lafadz Lakod ja’akum,” sumber tersebut menjelaskan.

Meski demikian, Pagar Nusa sebagai wadah utama tetap mengedepankan ritual tawasulan sebelum latihan silat.

Ini menunjukkan keberagaman dan kekayaan tradisi di dalam Pagar Nusa, sebuah wadah yang menghimpun beragam aliran pencak silat dengan ciri khas dan tradisi masing-masing.

Makna Gerakan Pembukaan Pagar Nusa

Adapun macam-macam makna gerakan yang diterapkan di pembukaan latihan pagar nusa diantaranya:

Gerakan Pertama

Gerakan awal dalam salam Pagar Nusa mengandung makna penting yaitu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketika dikaitkan dengan pesan dakwah, gerakan salam pertama ini mengajak masyarakat, terutama para santri Pagar Nusa, untuk selalu memupuk taqwa dan iman kepada Allah SWT. Gerakan ini menekankan bahwa pada hakikatnya, tidak ada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah SWT.

Gerakan Kedua

Gerakan kedua melambangkan tindakan berdoa, yang berarti bahwa sebelum melakukan aktivitas apapun, penting untuk memulainya dengan doa kepada Allah. Dalam doa ini, kita memohon kepada Allah agar apa yang kita rencanakan dan lakukan diberkati oleh-Nya. Saya telah menanamkan prinsip ini kepada para santri Pagar Nusa di Desa Ngunggahan.

Gerakan Ketiga

Gerakan ketiga melambangkan prinsip “amar ma’ruf,” yang berarti mengajak kepada jalan yang benar atau kebenaran. Oleh karena itu, para santri Pagar Nusa di sini diharapkan dapat menjadi pelopor dalam hal berbuat baik. Kami menanamkan nilai ini sejak awal latihan para santri.

Para santri Pagar Nusa memiliki tanggung jawab untuk mengajak orang lain menuju perbuatan yang baik, terutama dalam kontribusi positif bagi masyarakat. Mereka setidaknya harus menjadi contoh bagi orang lain dalam berbuat baik.

Gerakan Keempat

Gerakan keempat mengandung makna “nahi munkar,” yang berarti tindakan mencegah perbuatan buruk. Dengan kata lain, para santri Pagar Nusa diharapkan siap dan memiliki kemampuan untuk menghentikan tindakan kejahatan atau perbuatan buruk ketika mereka melihatnya.

Mereka harus memiliki keberanian untuk memberikan nasihat dan peringatan kepada individu yang melakukan tindakan tersebut, dengan tujuan mencegah terjadinya kejahatan di masyarakat.

Gerakan Kelima

Gerakan kelima mencerminkan nilai karomah wali songo. Dalam gerakan ini, ditekankan bahwa para santri Pagar Nusa di Desa Ngunggahan harus secara khusus menjaga dan melestarikan tradisi yang telah diperkenalkan oleh wali songo, yaitu menyebarkan ajaran Islam di Tanah Jawa.

Oleh karena itu, setiap santri Pagar Nusa diharapkan mampu mengedepankan penyiaran ajaran Islam melalui seni bela diri Pencak Silat Pagar Nusa. Mereka setidaknya harus bisa menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dan selalu menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Gerakan Keenam

Gerakan keenam melambangkan nilai ikatan persaudaraan antara anggota Pagar Nusa. Oleh karena itu, bagi para santri, sangat penting untuk membina dan menjaga rasa persaudaraan di antara mereka, dengan tujuan mencegah terjadinya perpecahan di dalam kelompok Pagar Nusa.

Namun, penting untuk dicatat bahwa semangat persaudaraan ini tidak boleh terbatas hanya pada sesama anggota Pagar Nusa. Sebaliknya, harus diterapkan kepada seluruh praktisi pencak silat, sehingga dapat membantu menjaga keamanan dan harmoni di negeri ini.

Gerakan Ketujuh

Gerakan ketujuh mengandung makna untuk mempertahankan faham ahlussunah wal jama’ah. Oleh karena itu, setiap santri Pagar Nusa, terutama di Desa Ngunggahan, diharapkan untuk aktif berpartisipasi dalam segala bentuk kegiatan yang diadakan oleh Nahdlatul Ulama, terutama di desa mereka.

Hal ini termasuk kegiatan rutin seperti tahlilan, yasinan, dan sejenisnya. Dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, santri Pagar Nusa dapat mewarisi dan menyebarkan ajaran-ajaran ahlussunah wal jama’ah yang ada di Desa Ngunggahan.

Gerakan Kedelapan

Gerakan kedelapan mencerminkan nilai sigap dan siap. Dalam konteks ini, para santri Pagar Nusa di Desa Ngunggahan diajarkan untuk menjadi kesatria yang selalu siap dan sigap dalam segala situasi, terutama dalam kesiapan untuk melindungi para kyai dan ulama yang berada di desa mereka saat dibutuhkan.

Gerakan Kesembilan

Gerakan kesembilan menggambarkan simbol Pagar Nusa yang melambangkan tugas untuk memagari dan membentengi. Santri Pagar Nusa di Desa Ngunggahan, khususnya, diharapkan siap berperan sebagai pagar dan benteng dalam masyarakat desa mereka. Tujuannya adalah untuk menjaga agar desa ini selalu aman dan tenteram.

Gerakan Kesepuluh

Gerakan kesepuluh mencerminkan pentingnya Nahdlatul Ulama. Ini berarti bahwa Pencak Silat Pagar Nusa didirikan di bawah payung Nahdlatul Ulama dan menjadi salah satu badan olahraga pencak silat yang terafiliasi dengannya.

Oleh karena itu, para santri Pagar Nusa di Desa Ngunggahan diharapkan untuk selalu aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama, salah satunya seperti tahlilan yang telah disebutkan sebelumnya.

Gerakan Kesebelas

Gerakan kesebelas mencerminkan komitmen terhadap nusa dan bangsa. Selain menjaga para kyai dan ulama, santri Pagar Nusa juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara ini, agar tidak terpecah belah. Sebabnya, Pagar Nusa memiliki “NU” dan “bangsa” sebagai bagian dari identitasnya.

Oleh karena itu, Pagar Nusa diharapkan dapat berperan aktif dalam membantu pihak keamanan untuk menjaga keamanan negara, terutama di Desa Ngunggahan.

Gerakan Keduabelas

Gerakan kedua belas memiliki makna salam kepada IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia). Gerakan salam ini merupakan bagian dari tradisi yang dimiliki oleh setiap praktisi pencak silat yang berada di bawah bendera IPSI, yang merupakan organisasi pencak silat nasional. Oleh karena itu, Pagar Nusa memasukkan gerakan salam kepada IPSI ini ke dalam salam pembukaan.

Kapan Waktu Latihan PSNU?

Waktu latihan PSNU (Pencak Silat Nahdlatul Ulama) dapat bervariasi tergantung pada tempat dan perguruan pencak silat yang Anda ikuti. Biasanya, jadwal latihan PSNU disusun oleh masing-masing perguruan atau kelompok PSNU dan dapat berbeda-beda.

Untuk mengetahui waktu latihan PSNU di daerah atau perguruan Anda, Anda sebaiknya menghubungi langsung instruktur atau pemimpin kelompok PSNU setempat. Mereka akan memberikan informasi yang lebih akurat tentang jadwal latihan, tempat, dan persyaratan yang dibutuhkan untuk bergabung dalam latihan PSNU di wilayah Anda.

Biaya Latihan Hingga Menjadi Pendekar

Biaya latihan PSNU (Pencak Silat Nahdlatul Ulama) hingga mencapai tingkat pendekar dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk lokasi Anda, perguruan atau kelompok PSNU yang Anda ikuti, dan fasilitas yang disediakan. Biaya latihan dapat mencakup hal-hal seperti biaya keanggotaan, biaya instruktur, biaya peralatan, dan biaya kegiatan terkait.

Sebelum Anda bergabung dengan kelompok PSNU tertentu, disarankan untuk menghubungi mereka dan menanyakan tentang biaya yang terkait dengan latihan dan pengembangan dalam pencak silat. Beberapa kelompok PSNU mungkin menawarkan program yang lebih terjangkau atau bahkan gratis untuk anggota masyarakat setempat, sementara yang lain mungkin mengenakan biaya yang lebih tinggi.

Selalu penting untuk memahami dan merencanakan anggaran Anda sebelum memutuskan untuk bergabung dengan kelompok atau perguruan pencak silat tertentu. Jangan ragu untuk bertanya kepada instruktur atau pemimpin kelompok PSNU tentang biaya yang terkait dan apakah ada opsi pembayaran yang tersedia.

Demikianlah penjelasan tentang Doa Pembukaan Pagar Nusa dalam Pencak Silat Pagar Nusa. Semoga informasi ini bermanfaat.

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*