Fataya.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tegas memaparkan upayanya dalam membangun infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas selama sembilan tahun terakhir.
Bukan hanya terfokus pada infrastruktur darat dan laut, Jokowi juga mengarahkan perhatiannya pada “tol langit” atau proyek infrastruktur udara guna memastikan akses yang setara ke dunia digital bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Dalam upaya meningkatkan konektivitas, kita juga bangun tol langit agar seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang setara ke dunia digital,” ungkap Jokowi saat meresmikan pengoperasian sinyal BTS 4G Bakti dan integrasi satelit Satria-1 di Talaud, Sulawesi Utara, pada Kamis (28/12/2023).
Proyek tol langit yang dijelaskan oleh Jokowi mencakup salah satu inisiatif, yakni proyek BTS 4G Bakti Kominfo. Namun, dalam penggarapan proyek ini, Presiden mengakui adanya kendala serius yang berkaitan dengan tindak korupsi.
Menurutnya, proyek ini sempat terhenti akibat kasus korupsi, dan saat ini proses hukum terkait sedang berjalan.
“Termasuk dalam pembangunan BTS, masalahnya ada problem. Korupsi, sehingga berhenti,” ujar Jokowi.
Menanggapi hal ini, Presiden Jokowi meminta aparat penegak hukum, seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk bertindak tegas dalam menangani semua pelanggaran hukum yang terkait dengan pembangunan infrastruktur.
Ia menekankan pentingnya mempercepat penyelesaian kasus korupsi agar proyek-proyek pembangunan tidak terhenti dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Oleh sebab itu, saat itu saya sampaikan kepada Jaksa Agung, pak, masalahnya tolong diselesaikan di wilayah hukum yang korupsi, tapi masalah pembangunan ini jangan sampai berhenti,” papar Jokowi.
Dengan langkah-langkah ini, Presiden Jokowi berharap dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Menegaskan bahwa pemberantasan korupsi merupakan kunci utama dalam memastikan kelancaran proyek-proyek strategis bagi kemajuan negara.
Sumber: @cnbcindonesia