Dalam pandangan Neville, transfer Casemiro seharusnya tidak pernah terjadi, dan ia menyatakan bahwa hal tersebut lebih banyak menjadi beban bagi klub daripada solusi.
Meskipun diharapkan menjadi jangkar pertahanan MU, Casemiro tidak memenuhi ekspektasi, dan penampilan tim kesulitan berkembang lebih jauh musim ini.
Menurut Neville, keputusan untuk merekrut Casemiro pada usia 30 tahun merupakan contoh perekrutan jangka pendek yang berpotensi memakan biaya jangka panjang.
Ia menyoroti pentingnya memiliki kepala perekrutan dan direktur keolahragaan yang mampu menemukan talenta dan memberikan nilai tambah bagi klub.
“Dari sudut pandang seorang pemilik klub, Anda mempekerjakan kepala perekrutan yang dirasa sosok terbaik dalam menemukan talenta, yang akan mendatangkan nilai ke klub,” ungkap Neville dalam podcast Stick to Football yang dikutip Football365.
Neville juga menambahkan, “Perekrutan seperti Casemiro seharusnya tak pernah dilakukan oleh direktur keolahragaan, pemilik, dan kepala perekrutan yang bagus.
Perekrutan semacam itu seharusnya dihindari, dan seharusnya ada mekanisme veto untuk mencegah keputusan yang dapat merugikan klub.”
Kritik Neville terhadap transfer Casemiro menunjukkan bahwa peran kepala perekrutan dan direktur keolahragaan memiliki dampak yang besar dalam membangun skuad yang seimbang dan berkelanjutan.
Pada akhirnya, prestasi dan keberlanjutan klub tidak hanya bergantung pada hasil jangka pendek tetapi juga pada kebijakan rekrutmen yang bijak.
Sumber:@sepakbola.ac.id