Fataya.c0.id – Maria Jochu, seorang wanita cerdas asli Papua, menarik perhatian publik setelah memilih untuk pulang ke tanah kelahirannya meskipun banyak perusahaan, baik dalam maupun luar negeri, yang meliriknya dengan gaji besar.
Maria, yang merupakan bungsu dari delapan bersaudara, telah menyelesaikan pendidikan tingginya di Marshall University, Amerika Serikat, dan kini mengabdikan dirinya sebagai lurah di kampung halamannya.
Maria bukanlah dari kalangan keluarga yang berada, dengan ayahnya hanya seorang pegawai negeri biasa yang membiayai satu keluarga.
Namun, hal ini tidak menghalangi Maria untuk mengejar pendidikan tinggi.
Meskipun secara ekonomi keluarganya tidak mencukupi untuk membiayai kuliahnya, Maria tetap gigih dan akhirnya berhasil menyelesaikan studinya di Marshall University.
Setelah lulus dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan bekerja sebagai pegawai pemerintah, Maria tidak puas hanya dengan gelar sarjana.
Dengan hati mantap, ia mengambil kredit pegawai untuk menempuh pendidikan tinggi lagi, kali ini di Amerika Serikat.
Melalui beasiswa LPDP, Maria berhasil meraih gelar master di Marshall University, mencatatkan jejak akademik yang cemerlang.
Meskipun banyak kesempatan untuk bekerja di perusahaan asing dengan gaji besar, Maria memilih untuk kembali ke Gurabesi, Papua, untuk mengabdi sebagai lurah.
“Papua (saat ini) tidak baik-baik saja. Jadi saya memang harus kembali mengabdi. Kalau saya tidak menyaksikan dan merasakan langsung perkembangan dan perubahan apa yang terjadi di Papua, saya tidak bisa bantu untuk merubahnya. Jadi betul-betul harus merasakan setiap hal detail yang terjadi,” ungkap Maria Jochu.
Keputusan Maria untuk kembali ke tanah kelahirannya demi berjuang dan membantu masyarakat Papua menunjukkan dedikasinya yang tinggi terhadap perubahan dan kemajuan daerahnya.
Meskipun banyak yang memandangnya sebagai bakat yang terbuang, Maria membuktikan bahwa pilihan untuk mengabdi pada tanah air adalah keputusan yang tepat.
Sumber: @suarapembaruanid