Fataya.co.id-Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pembangunan Tol Trans Sumatera dengan panjang 2.900 km menghadapi tantangan besar seperti pembebasan lahan dan minat investor yang minim.
Namun, di era transisi ke pemerintahan Presiden Joko Widodo, proyek ini mendapat perhatian serius. Selama dua periode kepemimpinan Jokowi, sejumlah ruas Tol Trans Sumatera berhasil diselesaikan.
Menurut data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) per Februari 2024, terdapat 15 ruas Tol Trans Sumatera yang telah beroperasi, mencakup total 884,5 km.
Berikut adalah beberapa ruas Tol Trans Sumatera yang sudah beroperasi:
- Bakauheni – Terbanggi Besar: 141 km
- Terbanggi Besar – Kayu Agung: 189 km
- Kayu Agung – Palembang – Betung: 42,5 km
- Belawan – Medan – Tanjung Morawa: 43 km
- Medan – Binjai: 17 km
- Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi: 62 km
- Palembang – Indralaya: 22 km
- Sigli – Banda Aceh (Seksi 2 – 6): 49 km
- Pekanbaru – Dumai: 131 km
- Pekanbaru – Bangkinang: 31 km
- Binjai – Tj. Pura: 39 km
- Bengkulu – Taba Penanjung: 17 km
- Indralaya – Prabumulih: 65 km
- Tebing Tinggi – Indrapura: 20,4 km
- Indrapura – Lima Puluh: 15,60 km
Meski begitu, pemerintahan Jokowi masih terus bekerja keras untuk menyelesaikan proyek ini. Beberapa ruas yang masih dalam tahap konstruksi antara lain:
- Binjai-Langsa: 58 km (konstruksi 80%)
- Sigli – Banda Aceh: 74 km (progres 83%)
- Kisaran-Indrapura: konstruksi 90%
- Kuala Tanjung-TB Tinggi Siantar: 93 km (konstruksi 87%)
- Pekanbaru-Koto Kampar: 64 km (konstruksi 87%)
- Sicincin-Padang: 37 km (progres 35%)
- Bangkinang-Koto Kampar: 24 km (progres 74,8%)
Dengan progres yang terus berlanjut, diharapkan Tol Trans Sumatera dapat menjadi infrastruktur vital yang menghubungkan seluruh wilayah Sumatera, meningkatkan konektivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Sumber :@cnbcindonesia