Chatbot Life2Vec Buka Rahasia Prediksi Akurat

Mengungkap Misteri Kematian: Chatbot Life2Vec Buka Rahasia Prediksi Akurat!

Diposting pada

Fataya.co.id – Sebuah terobosan baru dalam dunia kecerdasan buatan telah dilakukan oleh peneliti dari Technical University of Denmark.

Chatbot Life2Vec Buka Rahasia Prediksi Akurat

Mereka berhasil mengembangkan perangkat yang dapat memprediksi kematian seseorang dengan menggunakan model chatbot bernama life2vec.

Menurut indo_psikologi, seorang pengguna dapat dengan mudah mengajukan pertanyaan sederhana kepada chatbot life2vec, serupa dengan cara kerja ChatGPT.

Salah satu pertanyaan yang dapat diajukan adalah tentang peluang seseorang untuk meninggal dunia dalam empat tahun ke depan, hanya dengan mengetikkan pertanyaan tersebut.

Life2vec bekerja dengan menganalisis berbagai faktor yang dapat berkontribusi pada harapan hidup seseorang.

Faktor-faktor tersebut mencakup riwayat masalah kesehatan mental, usia, diagnosis penyakit, jenis profesi, posisi pekerjaan, dan besar pemasukan.

Dengan demikian, perangkat ini dapat memberikan prediksi yang lebih akurat.

Chatbot life2vec telah dilatih untuk mengolah data dalam kurun waktu 2008-2026, sehingga dapat melakukan analisis yang komprehensif.

BACA JUGA :   Skandal Pungli KPK: Rp 270 Juta Dikembalikan! Apa Faktor Pidana Terhambat?

Indo_psikologi juga mencatat bahwa tingkat akurasi perangkat ini mencapai 78%, membuktikan kehandalan prediksinya.

“Penelitian ini membawa kehadiran AI Death Calculator sebagai alat yang dapat memberikan pandangan mendalam terkait harapan hidup seseorang,” ujar indo_psikologi dalam komentarnya.

“Tingkat akurasi yang tinggi menciptakan peluang bagi pengguna untuk merenung dan mempersiapkan diri dengan lebih baik terhadap potensi risiko kesehatan di masa depan.”

Bagi yang tertarik, indo_psikologi juga mengajak untuk mencoba perangkat ini dan mengevaluasi prediksi harapan hidup pribadi.

Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan buatan semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pemahaman akan mortalitas manusia.

Sumber:@indo_psikologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *