Catat! Ini Daftar Operasi yang Tidak Ditanggung oleh BPJS

Diposting pada

Fataya.co.id Halo teman-teman! Kita semua tahu betapa pentingnya BPJS Kesehatan dalam membantu masyarakat Indonesia mendapatkan layanan kesehatan.

BPJS hadir untuk memberikan akses yang lebih terjangkau, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis. Namun, tahukah kamu?

Ternyata, tidak semua operasi dan tindakan medis ditanggung oleh BPJS. Ada beberapa jenis operasi yang memang tidak masuk dalam cakupan layanan BPJS, dan penting untuk kita mengetahuinya agar bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Table of Contents

Mengapa BPJS Tidak Menanggung Semua Operasi?

Sebelum kita masuk ke daftar operasi yang tidak ditanggung, ada baiknya kita pahami dulu mengapa BPJS memiliki batasan dalam layanan yang diberikan.

BPJS merupakan program pemerintah yang didesain untuk memberikan layanan kesehatan dasar bagi seluruh masyarakat. Tentu saja, ini termasuk operasi yang penting dan esensial untuk kesehatan.

Namun, ada beberapa tindakan medis yang dianggap tidak perlu atau bukan bagian dari layanan kesehatan dasar, sehingga tidak masuk dalam cakupan BPJS.

Faktor lainnya adalah karena keterbatasan anggaran. BPJS harus memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuhan medis mayoritas masyarakat.

Oleh karena itu, operasi yang bersifat estetika, pilihan pribadi, atau yang dianggap tidak darurat tidak akan ditanggung oleh BPJS.

Daftar Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS

Berikut ini adalah beberapa jenis operasi yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Pastikan kamu memahami jenis-jenis operasi ini agar tidak kaget bila suatu saat membutuhkan operasi tersebut dan ternyata harus menanggung biayanya sendiri.

1. Operasi Estetika (Kecantikan)

Operasi yang bersifat estetika, seperti operasi hidung (rhinoplasty), pembesaran payudara, sedot lemak, atau facelift, tidak ditanggung oleh BPJS.

Operasi estetika umumnya dilakukan untuk memperbaiki penampilan fisik seseorang tanpa indikasi medis yang jelas. Karena alasan tersebut, operasi ini tidak masuk dalam kategori yang esensial bagi kesehatan.

Jadi, kalau kamu berencana menjalani operasi kecantikan, sebaiknya siapkan dana pribadi ya!

2. Operasi untuk Mengatasi Infertilitas

Bagi pasangan yang ingin memiliki anak dan membutuhkan tindakan medis untuk mengatasi masalah kesuburan, perlu diketahui bahwa BPJS tidak menanggung biaya untuk prosedur seperti bayi tabung (IVF) atau inseminasi buatan.

Operasi yang berhubungan dengan masalah kesuburan dianggap bukan kebutuhan medis yang mendesak, sehingga tidak termasuk dalam cakupan BPJS.

3. Sterilisasi yang Bersifat Sukarela

Prosedur vasektomi dan tubektomi yang dilakukan atas dasar keinginan pribadi untuk menghentikan kemampuan reproduksi tidak akan ditanggung oleh BPJS.

Meskipun tindakan ini terkait dengan kesehatan reproduksi, BPJS hanya menanggung prosedur sterilisasi jika dilakukan atas dasar kebutuhan medis tertentu. Jadi, jika prosedur ini dilakukan murni atas pilihan pribadi, biayanya harus ditanggung sendiri.

4. Operasi Tindakan yang Disebabkan oleh Kriminalitas atau Kecelakaan yang Tidak Ditanggung

Cedera yang disebabkan oleh tindak kriminal atau kecelakaan yang tidak termasuk dalam cakupan BPJS, seperti kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu lintas yang seharusnya ditanggung oleh asuransi lain, juga tidak akan ditanggung oleh BPJS.

Misalnya, kecelakaan kerja yang sebenarnya sudah ditanggung oleh program Jamsostek tidak bisa dibiayai BPJS.

BACA JUGA :   Arti dari Kata Mager dalam Bahasa Gaul, Penyebab dan Cara Mengatasinya

5. Operasi dengan Layanan VIP

BPJS hanya menanggung layanan kesehatan kelas III atau kelas yang lebih terjangkau. Jika kamu memilih untuk mendapatkan layanan kelas I atau VIP di rumah sakit, maka selisih biaya yang muncul harus kamu tanggung sendiri.

Hal ini berlaku juga untuk operasi. Jika kamu menginginkan layanan operasi di kelas yang lebih tinggi, maka kamu perlu mempersiapkan biaya tambahan di luar yang ditanggung BPJS.

6. Operasi yang Tidak Darurat

BPJS lebih memprioritaskan operasi yang bersifat darurat dan mendesak untuk menyelamatkan nyawa atau memperbaiki kualitas hidup pasien.

Operasi yang sifatnya tidak mendesak atau bisa ditunda umumnya tidak akan ditanggung oleh BPJS. Jadi, operasi seperti operasi hernia kecil yang tidak menimbulkan komplikasi serius mungkin tidak akan masuk dalam cakupan BPJS.

Tips Mengelola Biaya Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS

Menghadapi situasi di mana kamu membutuhkan operasi yang tidak ditanggung oleh BPJS bisa menjadi tantangan, terutama dari segi biaya. Namun, ada beberapa solusi yang bisa kamu coba untuk mengurangi beban finansial:

Asuransi Kesehatan Tambahan

Salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari biaya operasi yang tinggi adalah dengan memiliki asuransi kesehatan tambahan. Asuransi ini dapat menutupi biaya operasi yang tidak ditanggung oleh BPJS, seperti operasi estetika atau layanan VIP.

Konsultasi dengan Rumah Sakit tentang Opsi Pembayaran

Banyak rumah sakit yang menawarkan rencana pembayaran yang fleksibel bagi pasien yang harus menanggung biaya operasi sendiri. Kamu bisa berkonsultasi dengan pihak rumah sakit untuk membahas opsi pembayaran ini.

Menabung untuk Kebutuhan Medis

Menyiapkan dana darurat khusus untuk kebutuhan medis juga merupakan langkah yang bijak. Dengan menabung secara rutin, kamu bisa lebih siap secara finansial jika suatu hari harus menghadapi operasi yang tidak ditanggung oleh BPJS.

Mencari Sumber Pendanaan Alternatif

Jika biaya operasi terlalu besar untuk ditanggung sendiri, kamu bisa mencari bantuan dari lembaga amal atau komunitas yang menyediakan bantuan finansial untuk operasi. Beberapa lembaga juga menawarkan program subsidi untuk pasien yang kurang mampu.

Kesimpulan

Mengetahui batasan-batasan dalam cakupan BPJS sangat penting untuk kita sebagai peserta. Meskipun BPJS memberikan banyak manfaat, ada beberapa operasi yang memang tidak ditanggung oleh program ini, terutama operasi yang bersifat estetika, pilihan pribadi, atau yang tidak mendesak.

Oleh karena itu, persiapkan dirimu dengan baik dan pastikan kamu memiliki perlindungan tambahan atau rencana keuangan yang matang untuk mengatasi biaya yang mungkin muncul di luar BPJS.

Dengan memahami hal ini, kamu bisa lebih bijak dalam mengelola kesehatan dan keuangan. Jadi, selalu pastikan untuk memeriksa terlebih dahulu jenis layanan kesehatan yang ditanggung BPJS sebelum menjalani operasi, agar kamu tidak kaget dengan biaya yang harus dikeluarkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *