Fataya.co.id – Dalam menanggapi pernyataan Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menilai bahwa langkah penguatan angkatan perang yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan bukan sekadar persiapan untuk perang, melainkan sebagai tindakan preventif guna mencegah terjadinya konflik.
Budiman menyampaikan pandangannya melalui komentarnya di akun Instagram pribadinya.
Dalam kutipannya, Budiman Sudjatmiko juga mengarahkan perhatiannya pada ketidakpahaman Cak Imin, julukan akrab Muhaimin Iskandar, terhadap dinamika geopolitik dunia yang sulit diprediksi.
Ia menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam terkait dinamika tersebut agar kebijakan pertahanan negara dapat diambil dengan matang.
Budiman Sudjatmiko melanjutkan dengan merujuk pada sejarah, mencatat keberhasilan pembentukan angkatan perang terkuat di bumi bagian selatan pada era Soekarno.
Meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi pasca-kemerdekaan, pembentukan angkatan perang pada waktu itu dianggap sebagai langkah strategis dan berhasil menciptakan kekuatan militer yang tangguh.
Komentar Budiman Sudjatmiko ini mencerminkan pandangan dari pihak Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran terkait upaya penguatan pertahanan negara yang dianggap sebagai bagian dari langkah preventif untuk menjaga keamanan dan mencegah terjadinya konflik yang dapat merugikan bangsa.
Sumber: @beritasatu