Fataya.co.id- Dengan budidaya cabai merah kalian bisa jadi starboy loh! tapii kalian harus tau dengan benar cara pembudidayaan tanaman cabai dari awal hingga proses panen yaa! simak artikel berikut:
Table of Contents
Cara Budidaya Cabai Merah dari Awal Hingga Proses Panen
Penyemaian
1. Persiapkan biji cabai yang matang dan berkualitas baik. Cuci biji dengan air bersih dan keringkan.
2. Seleksi biji yang baik dengan cara merendamnya dalam air. Biji yang terapung dapat dibuang.
3. Siapkan media semai berupa polybag atau tray dengan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang.
4. Taburkan biji cabai secara merata di media semai dan tutup dengan lapisan tipis tanah.
5. Letakkan media semai di tempat yang teduh dan hangat, serta jaga kelembapan dengan menyiraminya secara teratur.
Pembibitan
1. Setelah benih cabai berkecambah dan berumur sekitar 10-14 hari, pindahkan bibit ke polybag ukuran 8 x 9 cm yang sudah terisi campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang.
2. Tekan tanah di sekitar akar bibit agar sedikit padat dan bibit berdiri tegak.
3. Letakkan bibit di tempat yang teduh dan siram secukupnya.
4. Pastikan bibit tumbuh dengan baik sebelum melakukan penanaman di lapangan.
Penanaman di Lapangan
1. Pilih bibit cabai yang tumbuh segar, daun berwarna hijau, dan tidak terkena hama.
2. Buka polybag tempat bibit tumbuh dan pastikan akar tidak lepas.
3. Tanam bibit di bagian tengah polybag penanaman dan tambahkan media tanah hingga mencapai 2 cm dari bibir polybag.
4. Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air.
5. Letakkan polybag di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
Pemupukan
1. Pemberian pupuk kandang dan kapur pertanian saat pembuatan bedengan.
2. Taburkan pupuk dasar secara merata pada larikan berjarak 25-30 cm dari tepi bedengan.
3. Jarak antar larikan pupuk adalah 70 cm.
4. Pemupukan susulan saat tanaman berumur satu bulan, menggunakan sisa pupuk dasar.
5. Pemupukan susulan dengan cara mencor atau menyiramkan larutan pupuk pada setiap tanaman.
Pemeliharaan Penyiraman
1. Lakukan penyiraman secara teratur agar tanaman tidak kekeringan, terutama pada musim kemarau.
2. Lakukan perompesan atau penggemburan tanah untuk menjaga kelembapan dan kesehatan tanaman.
3. Lakukan pengendalian hama, penyakit, dan gulma secara teratur dengan menggunakan metode organik atau pestisida yang aman.
4. Panen cabai saat buah sudah matang merah dan memiliki ukuran sesuai selera.
5. Setelah panen, lakukan pasca panen seperti membersihkan dan mengemas cabai.
Perompesan
– Perompesan untuk memperoleh bibit cabai yang berkualitas. Berikut ini langkah-langkah perompesan:
– Pilih buah cabai yang matang atau merah, bentuk sempurna, segar, dan tidak memiliki cacat atau penyakit tumbuhan.
– Cuci biji cabai, lalu keringkan.
– Pilih biji dengan bentuk, ukuran, warna seragam, permukaan kulit yang bersih, tidak keriput, dan tidak cacat.
– Rendam biji dalam air, biji yang terapung adalah biji yang perlu dibuang.
Pengendalian Hama, Penyakit, dan Gulma pada Budidaya Cabai Merah
Pengendalian Hama, Penyakit, dan Gulma – Pengendalian hama, penyakit, dan gulma sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman cabai. Berikut ini langkah-langkah pengendalian:
– Pemasangan ajir berupa bilah bambu setinggi kurang lebih 1 meter di dekat tanaman cabai untuk menghindari serangan hama seperti ulat dan tikus.
– Penyiraman yang cukup dan teratur untuk menjaga kelembapan tanah dan mencegah serangan hama seperti kutu daun.
– Penyiangan gulma pada umur tanaman 1 bulan untuk mengurangi kompetisi tanaman dengan gulma dalam mendapatkan unsur hara.
– Penggunaan mulsa plastik hitam perak untuk mengurangi populasi hama dan menjaga kelembapan tanah.
– Pengaturan drainase yang baik untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan serangan penyakit akibat kelembaban yang tinggi.
3. Panen ketika buah cabai telah mencapai tingkat kematangan sesuai selera. Berikut ini langkah-langkah panen:
– Pilih buah cabai yang sudah matang dengan warna sesuai selera.
– Gunakan pisau atau gunting tajam untuk memotong tangkai buah cabai dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman.
– Simpan buah cabai dalam keranjang atau wadah yang bersih dan kering.
Panen dan Pasca Panen Budidaya Cabai Merah
Pasca panen merupakan tahapan setelah panen yang meliputi pengolahan dan penyimpanan hasil panen. Berikut ini langkah-langkah pasca panen:
– Bersihkan buah cabai dari kotoran atau sisa tanaman lain.
– Sortir buah cabai berdasarkan ukuran dan kualitas.
– Simpan buah cabai dalam wadah yang bersih dan kering.
– Jaga suhu dan kelembapan ruangan penyimpanan agar buah cabai tetap segar dan tahan lama.
Tips Memilih Benih Cabai yang Bagus
1. Pilih varietas cabai yang unggul dan berkualitas
Pastikan varietas dan identitasnya teruji jelas. Pilihlah benih cabai yang berwarna merah, murni, dan tidak tercampur dengan varietas lain.
2. Perhatikan kebersihan benih cabai
Pastikan benih cabai bersih dari kotoran dan tidak terkontaminasi dengan hama atau penyakit.
3. Periksa daya tumbuh benih cabai
Pilih benih cabai yang memiliki tingkat daya tumbuh tinggi, sekitar 80% atau lebih. Hal ini menunjukkan bahwa benih tersebut memiliki kualitas yang baik dan kemungkinan besar akan berhasil tumbuh dengan baik.
4. Pastikan benih cabai memiliki label atau sertifikat
Hal ini menjamin bahwa benih tersebut telah melewati proses seleksi dan pengujian yang ketat, sehingga kualitasnya terjamin.
5. Perhatikan berat benih cabai
Idealnya, berat benih cabai sekitar 150-175 biji per gram. Benih yang memiliki berat yang sesuai menunjukkan bahwa benih tersebut memiliki ukuran dan kualitas yang baik.
6. Ambil bibit dari tanaman cabai yang berkualitas dan sudah tua
Pilih tanaman cabai yang memiliki pertumbuhan cepat dan ukuran yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman tersebut memiliki daya cambah yang baik dan berkualitas.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat memilih benih cabai yang berkualitas dan meningkatkan tingkat keberhasilan budidaya cabai Anda.
Potensi Keuntungan Budidaya Cabai
Potensi Keuntungan Budidaya Cabai yang dapat dilihat dari data tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Luas Penanaman 1 Ha (18.000 pohon)
Dalam budidaya cabai dengan luas penanaman 1 hektar, terdapat potensi keuntungan yang cukup besar. Dalam hal ini, setiap tanaman cabai dapat menghasilkan antara 0,5 kg hingga 1,5 kg cabai.
2. Biaya Produksi
Dalam budidaya cabai, terdapat beberapa biaya produksi yang perlu diperhatikan. Biaya produksi ini meliputi biaya bibit, pupuk, pestisida, dan lain sebagainya. Total biaya produksi untuk luas penanaman 1 hektar mencapai Rp 84.725.000.
3. Hasil Produksi
Dengan perkiraan hasil produksi sebesar 9.000 kg atau 9 ton cabai, dan dengan harga jual minimal Rp 20.000 per kg, maka hasil yang didapatkan adalah sekitar Rp 180.000.000.
4. Potensi Laba
Potensi laba dalam budidaya cabai dapat dihitung dengan mengurangi total produksi dengan biaya produksi. Dalam hal ini, potensi laba yang dapat diperoleh adalah sebesar Rp 180.000.000 – Rp 84.725.000 = Rp 95.275.000.
Dengan melihat potensi keuntungan budidaya cabai tersebut, dapat disimpulkan bahwa budidaya cabai memiliki prospek yang menjanjikan. Selain itu, cabai juga merupakan komoditas yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara secara umum. Oleh karena itu, budidaya cabai dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan di masa depan.