Berkenalan Dengan Al Kahfi Somalangu: Salah Satu Pondok Pesantren Tertua di Indonesia Berusia 5 Abad!

Fataya.co.id – Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu, Lima Abad Bertahan sebagai Pusat Pendidikan Islam telah berdiri sejak tahun 1475 M oleh Syekh As Sayid Abdul Kahfi Al Hasani. Pesantren ini memiliki sejarah panjang yang terukir dalam Prasasti Batu Zamrud Siberia.

Dipimpin oleh Gus Afif, pesantren ini telah sukses mendirikan SMK, SMP, dan SMA Al Kahfi, menampung siswa dari dalam dan luar pesantren. Bangunan asrama dan masjid yang masih terjaga keasliannya menjadi saksi bisu perjalanan panjang pesantren ini.

Sejarah Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu

Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang berusia sangat tua, tepatnya didirikan pada tahun 1475 M oleh seorang ulama asal Hadhramaut, Yaman bernama Syekh As Sayid Abdul Kahfi Al Hasani. Prasasti Batu Zamrud Siberia yang terdapat di dalam masjid komplek pesantren menjadi bukti sejarah yang menandai tahun berdirinya pesantren tersebut.

Dalam prasasti tersebut terdapat tulisan huruf Jawa dan Arab yang menunjukkan tanggal berdirinya pesantren pada 25 Sya’ban 879 H atau bersamaan dengan Rabu, 4 Januari 1475 M. Pesantren Al Kahfi Somalangu tidak hanya menjadi tempat untuk belajar agama, tetapi juga tempat untuk berkembang bersama.

Dipimpin oleh KH Afifuddin Chanif Al Hasani atau Gus Afif, pesantren ini telah mengalami perkembangan dengan mendirikan SMK Al Kahfi pada tahun 1995 yang kini telah berkembang menjadi 12 kelas. Tidak hanya itu, pada tahun 2003 didirikan juga SMP Al Kahfi dengan sembilan kelas, dan baru setelah itu didirikan SMA Al Kahfi yang kini memiliki tiga kelas.

Siswa-siswi pesantren ini berasal dari sekitar pesantren maupun dari luar yang memilih untuk mondok di pesantren tersebut. Dengan sejarah yang kaya dan perkembangan yang terus mengikuti zaman, Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu menjadi tempat belajar dan berkembang bersama yang patut diapresiasi.

Sistem Pembelajaran Pesantren Al Kahfi Somalangu

Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu merupakan pusat pendidikan Islam yang telah bertahan selama lima abad. Pesantren ini tidak hanya menjadi tempat untuk belajar agama, tetapi juga tempat untuk berkembang bersama.

Sistem pembelajaran di Pesantren Al Kahfi Somalangu telah mengalami perkembangan seiring dengan zaman. Dipimpin oleh KH Afifuddin Chanif Al Hasani atau Gus Afif, generasi penerus ke-16, pesantren ini telah berhasil mendirikan SMK Al Kahfi pada tahun 1995 yang kini memiliki 12 kelas.

Kesuksesan tersebut kemudian diikuti dengan pendirian SMP Al Kahfi pada tahun 2003 yang kini memiliki sembilan kelas, dan SMA Al Kahfi dengan tiga kelas. Pesantren ini menerapkan sistem pembelajaran yang menggabungkan pendidikan formal dengan pendidikan agama.

Sebagian siswa belajar di sekolah sambil memondok

di pesantren, sementara sebagian siswa lain berasal dari sekitar pesantren. Dengan demikian, Pesantren Al Kahfi Somalangu tidak hanya menjadi tempat untuk menuntut ilmu agama, tetapi juga tempat untuk memperoleh pendidikan formal yang berkualitas.

Kegiatan Keagamaan dan Kebudayaan

Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu merupakan tempat yang tidak hanya menjadi pusat pendidikan Islam, tetapi juga tempat di mana kegiatan keagamaan dan kebudayaan berkembang bersama. Di pesantren ini, para santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga diajarkan untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal.

Setiap harinya, para santri di Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu terlibat dalam kegiatan keagamaan seperti shalat lima waktu berjamaah, mengaji Al-Qur’an, dan kajian kitab kuning. Mereka juga diajarkan untuk menjaga akhlak dan budi pekerti yang baik sesuai ajaran agama Islam.

Selain kegiatan keagamaan, pesantren ini juga aktif dalam melestarikan kebudayaan lokal. Para santri terlibat dalam berbagai kegiatan seni tradisional seperti wayang kulit, tari Jawa, dan musik gamelan. Mereka juga diajarkan untuk menghargai dan memahami kearifan lokal yang ada di sekitar pesantren.

Dengan demikian, Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu bukan hanya tempat untuk belajar agama, tetapi juga tempat di mana para santri dapat berkembang secara holistik melalui kegiatan keagamaan dan kebudayaan yang dilaksanakan secara bersama-sama.

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*