Beras Naik Harga, Pasokan Terbatas: Krisis Global Mengancam!

Diposting pada

Fataya.co.id – Harga beras di Indonesia terus merangkak naik, dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk krisis produksi, geopolitik, dan perubahan pola konsumsi di Eropa.

Bulog, Badan Urusan Logistik, mengonfirmasi bahwa kenaikan harga ini tidak hanya terjadi di dalam negeri tetapi juga di seluruh dunia.

Menurut Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, faktor penting yang menyebabkan kenaikan harga adalah keterbatasan pasokan dari negara-negara eksportir beras seperti India.

“Sekarang saja (orang) Eropa jadi makan beras, aneh juga. Karena tadi biasanya dia makan gandum, sekarang makan beras. Biasanya makan roti jadi makan beras. Yang tadinya enggak beli beras jadi beli,” kata Febby Novita, menyoroti perubahan pola konsumsi di Eropa.

Febby juga menyebutkan bahwa dampak El Nino telah mulai dirasakan, dengan beberapa wilayah mengalami kekeringan dan banjir.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras juga terjadi secara global, dengan harga beras global melonjak dari US$ 460 sampai US$ 500 per ton menjadi lebih dari US$ 600 per ton.

BACA JUGA :   Esteban Ocon: Berlatih Esports Jadi Rahasia Suksesnya di Musim Baru

Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan stakeholder terkait untuk memastikan ketersediaan stok beras di dalam negeri.

“Bulog minimal harus punya 1,2 juta ton,” ujarnya.

Bulog telah mengirimkan tim ke negara-negara eksportir beras seperti Thailand dan Vietnam untuk memastikan ketersediaan pasokan.

Tim Bulog menemukan bahwa negara-negara Eropa turut mengantri untuk membeli beras, menambah tekanan pada pasokan global.

Kenaikan harga beras menjadi perhatian serius di Indonesia, dengan pemerintah dan badan terkait berusaha keras untuk mengatasi krisis ini demi menjaga stabilitas pangan di dalam negeri.

 

Sumber: undercover.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *