Fataya.co.id – Amerika Serikat (AS) menghadapi ancaman serius gagal bayar utang dalam dua dekade ke depan, peringatan yang diungkapkan oleh Model Anggaran Penn Wharton.
Menurut laporan yang dilansir dari Business Insider pada Kamis (28/12/2023), utang publik AS saat ini mencapai USD33 triliun, dan jika pinjaman dari pemerintah federal diabaikan, angkanya masih mencapai USD26,3 triliun.
Laporan tersebut menyoroti bahwa AS memiliki waktu sekitar 20 tahun untuk mengambil tindakan korektif yang signifikan.
Jika tidak, AS berpotensi mengalami gagal bayar utang, baik secara eksplisit maupun implisit, bahkan dengan kebijakan peningkatan pajak dan pemangkasan anggaran besar-besaran.
“Tidak seperti gagal bayar teknis di mana pembayaran hanya tertunda, gagal bayar ini akan jauh lebih besar dan akan menggema di seluruh ekonomi AS dan dunia,” peringatan laporan itu.
Model Anggaran Penn Wharton menegaskan bahwa rasio utang publik AS tidak boleh melebihi 200% dari produk domestik bruto (PDB) untuk menghindari default parah.
Saat ini, rasio tersebut berada di kisaran 98%, namun laporan mencatat bahwa kondisinya sudah berbahaya jika telah menembus 175%.
Ekonom Jagadeesh Gokhale dan Kent Smetters, dalam laporan tersebut, juga memperingatkan bahwa jika sentimen pasar keuangan terpengaruh, pasar keuangan bisa terguncang pada rasio utang-PDB yang lebih kecil.
Kesimpulannya, AS dihadapkan pada tantangan serius untuk menjaga stabilitas keuangan dalam dua dekade mendatang.
Sumber : Idx Channel