Aqiqah pada bayi merupakan sebuah tradisi yang secara simbolik sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran sang buah hati. Selain itu, aqiqah juga memiliki keutamaan-keutamaan yang akan anak peroleh apabila menjalani prosesi ini.
Dalam Islam, aqiqah memiliki makna yang mendalam dan memiliki beberapa manfaat yang sangat berharga. Salah satu manfaat aqiqah adalah sebagai bentuk pengorbanan dan kecintaan orang tua terhadap anaknya.
Table of Contents
Syarat Kambing bagi Bayi Laki-Laki dan Perempuan
Salah satu syarat yang untuk menyelenggarakan aqiqah adalah menyembelih dua ekor kambing bagi bayi laki-laki, sedangkan bagi bayi perempuan adalah satu ekor kambing. Namun, apabila terdapat kendala maka perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah kambing yang harus ada untuk aqiqah bayi laki-laki bisa mengacu pada beberapa tafsir berikut.
Sebagian ulama seperti dari perkataan Abdullah bin ‘Umar, ‘Urwah bin Zubair, Imam Malik, berpendapat bahwa cukup dengan menyembelih satu kambing. Terdapat pendapat lain dari hadis Ibnu Abbas yang dianggap shahih. Pendapat tersebut menegaskan bahwa hadis memperbolehkan menyembelih satu kambing jika seseorang tidak mampu melaksanakan aqiqah dengan dua kambing.
Dalil Melaksanakan Aqiqah
Hukum melaksanakan aqiqah bayi adalah sunnah muakkad. Sunnah muakad memiliki arti sunnah yang harus sebaiknya terlaksanakan. Dalil aqiqah bayi teriwayatkan dalam hadis oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah. Hadis tersebut menyatakan bahwa setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama.
Al-Albani dalam kitab al-Irwa’ juga telah men-shahihkan hadis tersebut. Pada kalimat tersebut, terdapat pendapat dari para ulama bahwa anak yang tidak diaqiqahkan dan kemudian meninggal dunia, tidak akan memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya.
Waktu Terbaik Pelaksanaan Aqiqah
Sesuai dengan tata cara yang Rasulullah SAW sunnahkan, pelaksanaan aqiqah sebaiknya pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Hal ini telah sesuai dengan penjelasan hadis yang oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah riwayatkan. Terdapat pendapat di antara para ulama mengenai perhitungan hari ketujuh pelaksanaan. Jika bayi lahir pada siang hari, maka hari tersebut terhitung sebagai hari pertama dari tujuh hari. Namun, jika bayi lahir pada malam hari, hari pertama terhitung mulai dari hari berikutnya.
Namun, terdapat juga pendapat dari Mazhab Syafi’i yang memperbolehkan melaksanakan aqiqah setelah melewati hari ketujuh kelahiran bayi. Bahkan, menurut Mazhab Syafi’i, pelaksanaan aqiqah tetap bisa berjalan meskipun bayi tersebut telah meninggal dunia sebelum hari ketujuh.
Aturan Penyembelihan Kambing
Sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa “Aqiqah untuk seorang anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan untuk anak perempuan adalah seekor kambing. Tidak mengapa bagi kalian apakah ia kambing jantan atau betina.
Dalam pelaksanaan aqiqah pada bayi, terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi. Pemilihan kambing aqiqah haruslah berkualitas baik, baik dari segi jenis, usia dan kesehatan. Syarat-syarat ini sama dengan hewan yang akan menjadi hewan qurban pada ibadah qurban.
Anjuran Konsumsi Daging Aqiqah
Menurut hadis al-Bayhaqi riwayatkan, sebaiknya keluarga mengonsumsi daging aqiqah tersebut sebelum memberikannya kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan sunnah dari Aisyah r.a, bahwa memasak daging aqiqah dengan cara tanpa mematahkan tulangnya untuk kemudian bisa dikonsumsi oleh keluarga.
Setelah itu, sisa daging dari kegiatan aqiqah bayi dapat menjadi barang pemberian dalam bentuk sedekah pada hari ketujuh kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti tetangga, atau fakir miskin. Terdapat anjuran untuk memasak daging aqiqah terlebih dahulu sebelum membagikannya. Hal tersebut sesuai dengan kitab Atahzib yang Imam Al-Baghawi. Imam Al-Baghawi tulis.
Mencukur Rambut, Memberi Nama yang Baik, dan Mendoakan bayi
Rasulullah SAW menganjurkan untuk mencukur rambut bayi pada hari ke-7 setelah kelahirannya. Mencukur rambut bayi juga memiliki makna spiritual yang mendalam, yaitu sebagai bentuk pengorbanan dan kesucian.
Selanjutnya, memberikan nama yang baik kepada bayi juga merupakan bagian penting dalam tata cara aqiqah. Sementara itu, mendoakan bayi juga menjadi hal yang sangat penting. Doa merupakan sarana untuk memohon keberkahan dan perlindungan Allah SWT bagi bayi yang baru lahir.
Dengan demikian, hendaklah saat aqiqah adanya kegiatan mencukur rambut bayi, memberi bayi nama dan doa yang baik agar kelak dapat tumbuh menjadi insan yang berguna bagi sesama
Demikian sajian informasi mengenai panduan aqiqah. Semoga informasi yang ada bermanfaat dan membantu dalam melaksanakan aqiqah bagi setiap orang tua muslim yang memiliki bayi.