Fataya.co.id – Di tengah sorotan publik terhadap Pemilihan Umum, sebuah berita viral mengejutkan netizen.
Kabarnya, anggota pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dilaporkan saling berebut makanan seperti orang kelaparan.
Fenomena ini menciptakan tanda tanya besar di kalangan masyarakat terkait tingkah laku para anggota KPPS yang seharusnya dianggap sebagai pilar demokrasi.
Seorang netizen dengan akun @gavigav777 mengekspresikan keheranannya melalui komentar, “Padahal gajinya 1,2 juta sehari, proses seleksinya aja susah banget, belum lagi citranya di masyarakat begitu bergengsi. Tapi kok rebutan makanan kayak ga makan 365 hari sih?”
Komentar ini mencerminkan kekecewaan dan ketidaksetujuan netizen terhadap tingkah laku para anggota KPPS yang terkesan tidak proporsional dengan gaji fantastis yang mereka terima.
Fakta bahwa anggota KPPS, yang dianggap sebagai garda terdepan dalam penyelenggaraan pemilu, terlibat dalam aksi berebut makanan menciptakan citra negatif terhadap institusi tersebut.
Gaji harian yang fantastis seharusnya mencerminkan tanggung jawab dan kualitas pelayanan yang prima.
Peristiwa ini juga memicu pertanyaan tentang sistem seleksi dan pemantauan terhadap para anggota KPPS yang seharusnya memenuhi standar etika dan moralitas.
Dalam konteks ini, muncul pertanyaan serius terkait manajemen internal dan pengawasan terhadap perilaku anggota KPPS di lapangan.
Masyarakat menuntut adanya tindakan tegas untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap proses demokratisasi.
Pihak berwenang diharapkan untuk segera merespons dan memberikan klarifikasi, serta menegaskan komitmen mereka terhadap penyelenggaraan pemilu yang transparan dan bebas dari kontroversi.
Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait terkait peristiwa ini.
Namun, harapan masyarakat akan adanya langkah-langkah perbaikan dalam pengelolaan dan pengawasan anggota KPPS menjadi semakin mendesak.
Netizen terus menyuarakan kekecewaan mereka atas tingkah laku anggota KPPS yang kontradiktif dengan ekspektasi masyarakat terhadap pilar demokrasi tersebut.
Sumber: Instagram @lambe_turah
