Fataya.co.id – Sebuah kejadian kontroversial terjadi pada Golden Disc Awards ke-38 di Jakarta International Stadium pada Sabtu, 6 Januari 2024.
Aksi rusuh yang melibatkan sejumlah penonton asal Korea Selatan membuat acara ini menjadi sorotan utama.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat sekelompok penonton dari Korea Selatan yang menciptakan kekacauan di tengah-tengah acara penghargaan.
Mereka melanggar peraturan dengan membawa kamera profesional untuk memotret para idol, yang sebenarnya dilarang dibawa dalam acara tersebut.
Salah seorang penonton pria berkacamata terlihat mengucapkan kata-kata kasar dalam bahasa Korea, sementara di belakangnya seorang laki-laki dan perempuan terlihat mengacungkan jari tengah sebagai bentuk protes.
Insiden ini menciptakan suasana tegang di antara para penonton dan staff penyelenggara acara.
Dalam rekaman video lainnya, seorang pemuda terlihat menarik seorang staff dengan keras hingga menyebabkan staff tersebut jatuh ke lantai.
Aksi tersebut secara signifikan merusak kelancaran acara dan menciptakan ketegangan di antara para penonton serta staff penyelenggara.
Seiring berlanjutnya kekacauan, staff penyelenggara akhirnya turun tangan untuk mengamankan para penonton yang terlibat dalam aksi melanggar aturan ini.
Meskipun sempat ngotot menolak dan berteriak-teriak, akhirnya para oknum ini berhasil diamankan dan dibawa keluar dari venue oleh petugas.
Komentar kontroversial terkait insiden ini juga muncul di berbagai platform media sosial.
Salah satunya datang dari akun Instagram @indo_psikologi yang mengecam perilaku para penonton tersebut.
“Aksi kekerasan dan pelanggaran aturan di Golden Disc Awards hari ini sungguh tidak dapat diterima. Semoga tindakan tegas diambil untuk menjaga keamanan dan ketertiban di acara serupa ke depannya,” tulis akun tersebut.
Kejadian ini mengundang perhatian luas, mengingat Golden Disc Awards merupakan salah satu acara penghargaan bergengsi di industri musik Korea Selatan.
Pihak penyelenggara diharapkan dapat mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Sumber:@indo_psikologi