JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengingatkan bahwa tahun 2023 berpotensi menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah peradaban manusia.
Melalui akun Instagram pribadinya, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa fenomena heatwave, suhu permukaan yang dapat mencapai lebih dari 40°C, terjadi secara simultan di banyak tempat untuk pertama kalinya.
“Dalam komentarnya, Dwikorita Karnawati menyoroti dampak perubahan iklim yang semakin terasa secara global. Akibatnya, zona kekeringan atau yang dikenal sebagai global water hotspot dapat terbentuk, berpotensi menyebabkan krisis air dan krisis pangan,” ujar Dwikorita Karnawati dalam postingan tersebut.
Perubahan iklim, yang menjadi penyebab utama dari fenomena ini, menuntut langkah-langkah adaptasi dan mitigasi dari masyarakat secara global.
Dwikorita Karnawati menekankan bahwa semua pihak harus berkolaborasi dalam menghadapi tantangan ini. “Masyarakat perlu melakukan adaptasi dan memitigasi perubahan iklim yang terjadi agar dapat mengurangi dampak yang mungkin timbul,” tambahnya.
BMKG juga menyampaikan bahwa pengawasan dan langkah-langkah pencegahan harus ditingkatkan untuk menghadapi potensi krisis air dan pangan.
Dengan pemahaman akan cuaca ekstrem yang semakin meningkat, BMKG menekankan pentingnya upaya bersama dalam melindungi lingkungan dan merespons perubahan iklim.
Komentar tersebut mendapat tanggapan positif dari para pengikut akun Instagram BMKG, yang banyak di antaranya mengungkapkan keprihatinan dan tekad untuk berkontribusi dalam upaya mitigasi dan adaptasi.
Semakin meningkatnya suhu permukaan global menjadi peringatan serius bagi seluruh masyarakat untuk bersatu dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di tahun-tahun mendatang.
Sumber:@infoBMKG