Perbedaan Haji dan Umroh : Kenali mana yang Wajib dan Sunah

fataya.co.id – Haji dan umrah adalah dua bentuk ibadah dalam Islam yang melibatkan perjalanan ke Makkah. Kedua perjalanan ini memiliki keistimewaan dan perbedaan tertentu, walaupun keduanya memiliki akar dalam keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari, kita eksplorasi perbedaan antara haji dan umrah melalui tulisan di bawah ini

Haji

1. Kewajiban dan Syarat
– Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental untuk menjalankannya setidaknya sekali seumur hidup.
– Haji memiliki syarat khusus, seperti baligh (dewasa), berakal sehat, dan memiliki kemampuan finansial untuk menunaikan ibadah haji.

2. Waktu Pelaksanaan
– Haji hanya dapat umat Islam lakukan pada waktu-waktu tertentu dalam tahun hijriyah, yaitu pada bulan Dzulhijjah. Ibadah haji terjadi pada tanggal 8 Dzulhijjah dan berakhir pada tanggal 13 Dzulhijjah.

3. Rukun dan Manasik Haji
– Haji melibatkan serangkaian ritual yang masyarakat Muslim kenal sebagai manasik haji. Manasik ini termasuk tawaf di Ka’bah, berada di Arafah, melempar jumrah, dan bermalam di Muzdalifah.
– Terdapat pakaian ihram khusus yang harus jamaah haji kenakan selama melaksanakan ibadah ini.

4. Kesempatan Pembebasan Dosa
– Melaksanakan haji adalah salah satu cara untuk membersihkan dosa dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Jamaah haji berkesempatan untuk memulai lembaran hidup baru setelah menunaikan ibadah ini.

5. Kemampuan Sekali Seumur Hidup
– Seorang Muslim dianjurkan untuk menjalankan ibadah haji sekali seumur hidup jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Ini menjadi satu dari lima rukun Islam yang harus setiap Muslim penuhi, jika mampu.

Umrah

1. Tidak Wajib, Tetapi Berupa Anjuran
– Hukum pelaksanaan umroh adalah tidak wajib, tetapi berupa anjuran yang sebaiknya bisa untuk Muslim tunaikan. Banyak Muslim yang menjalankan umrah sebagai bentuk ibadah ekstra dan kesempatan untuk mendapatkan pahala.

2. Bebas Waktu
– Umrah dapat umat Islam lakukan kapan saja selama tahun, tidak terbatas pada bulan-bulan tertentu. Ini memberikan fleksibilitas bagi umat Islam yang ingin menjalankan umrah tanpa harus menunggu waktu tertentu.

3. Ritual yang Lebih Ringan
– Meskipun umrah melibatkan beberapa ritual seperti tawaf dan sa’i di antara bukit Safa dan Marwah, jumlah ritualnya lebih sedikit dan cukup sederhana daripada ibadah haji.

4. Tidak Ada Wukuf di Arafah
– Umrah tidak melibatkan ritual wukuf di Arafah, yang merupakan salah satu pilar utama dari ibadah haji. Jamaah umrah tidak perlu menghabiskan waktu di Arafah seperti jamaah haji.

5. Tidak Ada Pakaian Ihram Khusus
– Jamaah umrah tidak berkewajiban untuk mengenakan pakaian ihram khusus. Mereka dapat mengenakan pakaian mereka sehari-hari selama menjalankan ibadah umrah.

6. Pahala dan Kesempatan Ampunan:
– Meskipun tidak sebesar haji, umrah juga membawa pahala dan kesempatan ampunan. Menunaikan Umrah dengan sungguh-sungguh adalah salah satu bentuk tindakan yang dapat mendatangkan keberkahan.

Penutup

Haji dan umrah adalah dua bentuk ibadah yang melibatkan perjalanan ke Makkah, memiliki perbedaan yang mencolok. Haji adalah kewajiban seumur hidup dan memiliki ritual yang lebih kompleks, termasuk wukuf di Arafah, sedangkan umrah adalah ibadah yang bersifat anjuran dengan ritual yang lebih sederhana dan bisa Muslim lakukan kapan saja. Meskipun terdapat beberapa perbedaan, keduanya memiliki nilai dan keberkahan yang signifikan dalam agama Islam. Umat Islam di seluruh dunia memandang haji dan umrah sebagai peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan diri dari dosa dan memperbarui keimanan setelah melaksanakan ibadah.

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*