Port Moresby Terbakar: Kisah Pemotongan Gaji yang Mengguncang Papua Nugini

Kisah Pemotongan Gaji yang Mengguncang Papua Nugini

Fataya.co.id – Ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, dilanda kerusuhan hebat pada Rabu (10/1) setelah terjadi perselisihan mengenai pemotongan gaji yang dilakukan pemerintah terhadap personel kepolisian, tentara, dan staf penjara tanpa alasan yang jelas.

Awalnya, para personel tersebut menggelar unjuk rasa damai untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap pemotongan gaji yang dilakukan pemerintah.

Pada Rabu sore, kerusuhan meletus di seluruh Port Moresby, dengan massa yang marah membakar mobil polisi di luar kantor perdana menteri dan melakukan penjarahan terhadap toko-toko di sekitarnya.

Tidak diketahui dengan pasti apakah kerusuhan ini terkait langsung dengan unjuk rasa sebelumnya, namun seorang koresponden AFP yang berbasis di Port Moresby menyebutkan bahwa kerusuhan melibatkan kombinasi polisi, tentara, dan warga sipil.

Hingga berita ini diturunkan, dilaporkan bahwa sebanyak 15 orang telah tewas akibat kerusuhan tersebut.

“Sangat disayangkan situasinya menjadi seperti ini, sangat tidak beralasan. Tapi kami melakukan semua yang kami bisa untuk mengendalikan situasi di kota ini,” ucap Komisioner Kepolisian Papua Nugini, David Manning, dalam pernyataannya.

Pemerintah Papua Nugini memberikan tanggapan terhadap kejadian ini, menyebutkan bahwa pemotongan gaji merupakan kesalahan yang tidak disengaja dan berjanji untuk segera memperbaikinya.

Dalam komentar di Instagram pribadinya, ctd.insider menanggapi berita ini dengan ekspresi heran, “Lah bisa gitu 😂”.

Meskipun belum jelas apakah pemotongan gaji tersebut memang disengaja atau tidak, kebijakan pemerintah Papua Nugini mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk warganet seperti ctd.insider.

Situasi di Port Moresby tetap tegang, sementara pemerintah berupaya meredakan ketegangan dan memulihkan keamanan di ibu kota tersebut.

Sumber:@ctd.insider

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*