Keistimewaan Hari Jum'at Menurut Al-Qur'an

Ini Keistimewaan Hari Jum’at Menurut Al-Qur’an dan Hadis!

Diposting pada

Keistimewaan Hari Jum’at Menurut Al-Qur’an – Hari Jum’at memiliki keistimewaan yang luar biasa dalam agama Islam. Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad SAW memberikan penekanan khusus pada hari ini, menjadikannya hari yang penuh berkah dan keberkahan.

Artikel ini akan menjelajahi keistimewaan Hari Jum’at menurut ajaran Al-Qur’an dan Hadis, membimbing kita untuk lebih memahami signifikansi dan pentingnya hari ini dalam praktek keagamaan kita.

Table of Contents

Keistimewaan Hari Jumat Menurut Al-Qur’an dan Hadis

Dilansir dari hijra.id ada 6 keistimewaan hari jumat menurut Al-Qur’an dan Hadis, simak berikut ini: 

1. Pahala Sedekah Dilipatgandakan

Pertama, keistimewaan hari jumat adalah pahala sedekah dilipatgandakan. Dalam Islam, memberikan sedekah memiliki banyak keutamaan dan mendatangkan pahala yang besar di mata Allah SWT.

Terdapat berbagai hadis yang menyebutkan bahwa pahala sedekah bisa dilipatgandakan oleh Allah SWT, terutama jika di lakukan pada hari Jum’at. Beberapa hadis yang menggambarkan penggandaan pahala sedekah antara lain:

  • Hadis Riwayat Al-Bukhari dan Muslim: Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah tidak akan mengurangi harta. Dan tidak ada orang yang memaafkan (kesalahan) melainkan Allah akan membesarkan kemuliaannya, dan tidak ada orang yang rendah hati karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim)
  • Hadis Riwayat Muslim: Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap orang yang bersedekah pada hari Jumat, maka pahalanya dilipatgandakan.” (HR. Muslim)
  • Hadis Riwayat At-Tirmidzi: Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap orang yang bersedekah, Allah akan menggandakan pahalanya hingga tujuh ratus kali lipat.” (HR. At-Tirmidzi)

Dari hadis-hadis tersebut, kita dapat memahami bahwa Islam sangat menganjurkan amalan sedekah. Allah SWT menjanjikan penggandaan pahala bagi mereka yang memberikan sedekah dengan ikhlas dan tulus hati, terutama jika dilakukan pada waktu-waktu yang diberkahi seperti hari Jum’at.

2. Hari diciptakannya Nabi Adam AS

Keistimewaan hari jum’at yang kedua adalah hari diciptakannya Nabi Adam AS. Sebagai manusia pertama yang istimewa, ternyata beliau Allah SWT ciptakan di hari Jum’at. Pengetahuan ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang bunyinya adalah seperti ini:

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Artinya:
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.”
Menurut Almanhaj, hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah RA.

3. Waktunya Do’a Dikabulkan

Keistimewaan hari jumat selanjutnya adalah waktunya do’a dikabulkan. Dalam Islam, terdapat beberapa waktu yang dianjurkan untuk berdoa pada hari Jum’at di mana doa memiliki kemungkinan besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Beberapa waktu tersebut antara lain:

  • Sebelum khutbah Jum’at: ada waktu yang disunnahkan untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda bahwa ada waktu pada pagi hari Jum’at di mana doa-doa umat Muslim akan dikabulkan, namun tidak ada yang mengetahui kapan waktu tersebut.
  • Antara adzan dan iqamah: beberapa ulama menyebutkan bahwa waktu antara adzan dan iqamah pada hari Jum’at merupakan waktu yang baik untuk berdoa. Rasulullah SAW juga menyatakan bahwa ada waktu saat doa dikabulkan pada hari Jum’at, namun waktu tersebut tidak ditentukan secara spesifik.
  • Setelah salat Jum’at: sebagian ulama menyarankan untuk berdoa karena saat itu juga dianggap sebagai waktu yang baik untuk memohon kepada Allah SWT.

4. Surat dalam Alquran Dinamakan Berdasarkan Hari Jum’at

Mengutip Muslim Hands, Allah SWT hanya menyebutkan dua hari dalam Alquran, yaitu Jum’at dan Sabtu.
Untuk hari Jumat, tidak hanya menyebutkannya saja, tetapi ada surat khusus yang diperuntukkan untuk hari tersebut.

5. Hari kiamat jatuh pada hari Jumat

Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:


‏ خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ ‏
Artinya:
“Sebaik-baik hari adalah hari Jum’at, karena pada hari itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu pula ia dikeluarkan daripadanya. Dan hari kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jum’at.” (HR. Muslim No. 854)
Meskipun tak ada yang tahu kapan pastinya hari kiamat, namun dapat diyakini bahwa hari itu akan datang di hari Jum’at.

6. Hari Islam disempurnakan oleh Allah SWT

Keutamaan hari Jum’at juga disebabkan oleh ini merupakan hari di mana agama kita disempurnakan.

Dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 3, Allah SWT berfirman:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

BACA JUGA :   Ketua KPU RI: Viral Hasil Pemilu di Melbourne, Australia, Ini Tanggapannya!

Dari Umar bin Al Khaththab, Ada seorang laki-laki Yahudi berkata:

يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ آيَةٌ فِي كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ لَاتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا قَالَ أَيُّ آيَةٍ قَالَ
{ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمْ الْإِسْلَامَ دِينًا }
قَالَ عُمَرُ قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِي نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ

Artinya: 
“Wahai Amirul Mu’minin, ada satu ayat dalam kitab kalian yang kalian baca, seandainya ayat itu diturunkan kepada kami Kaum Yahudi, tentulah kami jadikan (hari diturunkannya ayat itu) sebagai hari raya (‘ied). Maka Umar bin Al Khaththab berkata: “Ayat apakah itu?” (Orang Yahudi itu) berkata: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagi kalian.” (QS. Al-Ma`idah ayat 3). Maka Umar bin Al Khaththab menjawab: “Kami tahu hari tersebut dan dimana tempat diturunkannya ayat tersebut kepada Nabi ﷺ, yaitu pada hari Jumat ketika beliau ﷺ berada di ‘Arafah. (Muttafaq ‘Alaih)

Baca Juga: Rahasia Lirik Sholawat Iwak Bandeng: Pesona dalam Setiap Kata

Implementasi Keistimewaan Hari Jum’at

Implementasi keistimewaan Hari Jum’at dapat dilakukan melalui serangkaian tindakan dan amalan yang mencerminkan penghargaan dan kesadaran terhadap keberkahan hari ini. Berikut adalah beberapa cara praktis untuk mengimplementasikan keistimewaan Hari Jum’at:

1. Menjalankan Shalat Jum’at dengan Khusyuk

  • Bersegeralah menuju masjid: Sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an, bersegeralah menuju masjid untuk menunaikan shalat Jum’at. Datang lebih awal memberikan kesempatan untuk mendapatkan tempat yang baik dan mempersiapkan diri secara mental dan spiritual.

  • Mendengarkan Khutbah: Dengarkan khutbah dengan khusyuk dan perhatian. Khutbah Jum’at memberikan pelajaran dan nasihat yang dapat memotivasi serta memberikan panduan bagi kehidupan sehari-hari.

2. Membaca Shalawat untuk Nabi Muhammad SAW

  • Membaca Shalawat secara Rutin: Setelah mandi dan sebelum berangkat ke masjid, luangkan waktu untuk membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Hal ini merupakan amalan yang dianjurkan dan dapat mendatangkan berkah.

3. Berdoa dan Memohon Pengampunan

  • Berdoa pada Waktu yang Dikabulkan: Manfaatkan waktu-waktu yang diyakini dikabulkan doanya, seperti ketika imam naik mimbar sebelum shalat Jum’at. Berdoalah dengan tulus, memohon ampunan, keberkahan, dan perlindungan dari Allah.

4. Melakukan Amal Kebaikan dan Kepedulian Sosial

  • Menyebarkan Kebaikan: Praktikkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, seperti memberikan salam, berbagi kebaikan, dan menunjukkan kepedulian kepada sesama. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW untuk menyebarkan salam pada hari Jum’at.

  • Bersedekah dan Beramal Sholeh: Manfaatkan hari Jum’at untuk melakukan amal kebaikan, seperti bersedekah, memberikan sumbangan, atau melakukan tindakan kebaikan kepada orang lain.

5. Meningkatkan Kualitas Iman dan Taqwa

  • Membaca Al-Qur’an: Sempatkan waktu untuk membaca Al-Qur’an pada hari Jum’at. Dalam beberapa hadis, disebutkan bahwa membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jum’at memiliki keutamaan tersendiri.

  • Merenung dan Bertaubat: Hari Jum’at dapat menjadi momen untuk merenung dan bertaubat dari dosa-dosa. Gunakan waktu ini untuk introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama.

6. Menjaga Akhlak dan Etika Islam

  • Menjaga Akhlak dan Etika: Praktikkan akhlak dan etika Islam dalam interaksi sehari-hari. Hal ini mencakup kesopanan, kejujuran, dan sikap baik terhadap orang lain.

  • Menjauhi Perbuatan Haram: Hindari melakukan perbuatan haram dan menjauhi segala bentuk kesalahan moral. Hari Jum’at adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan menjauhi segala bentuk maksiat.

Dengan merenungi keistimewaan Hari Jum’at yang disampaikan dalam Al-Qur’an dan Hadis, kita dapat lebih menghayati betapa besar nilai spiritual dan keberkahan yang terkandung dalam hari yang istimewa ini. Al-Qur’an dan Hadis mengajarkan kita untuk memanfaatkan setiap momen Jum’at sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan ibadah, dan menyebarkan kebaikan kepada sesama.

Dengan memahami keutamaan Hari Jum’at, kita dapat merasakan kehadiran Tuhan yang lebih dekat dalam setiap langkah kehidupan kita, menjadikan hari ini sebagai panggung amal ibadah dan kebaikan yang tiada hentinya. Semoga kesadaran akan keutamaan ini menginspirasi kita untuk menjalani setiap Jum’at dengan penuh kesyukuran dan keberkahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *