Fataya.co.id – Pebalap Ducati, Enea Bastianini, harus mengakui bahwa musim debutnya dengan tim pabrikan tersebut tidak memenuhi ekspektasi tinggi yang telah ditetapkan.
Rider berusia 26 tahun itu mengalami tantangan fisik dan mental yang sulit sepanjang musim balap 2023.
Bastianini terpaksa menepi sebelum kembali di Mandalika, mengakibatkan absennya dalam 16 dari total 20 balapan yang digelar sepanjang musim lalu.
Performa yang kurang memuaskan membawa Bastianini hanya finis di posisi ke-15 dalam klasemen akhir.
Satu-satunya kilas balik positif bagi pebalap Italia itu adalah kemenangannya dalam balapan utama di Malaysia.
Dalam sebuah wawancara dengan Speedweek, Bastianini mengungkapkan, “Itu adalah musim yang sulit secara mental dan fisik. Setelah cedera pertama, aku menyadari bahwa sulit bahkan mungkin mustahil untuk kembali ke lintasan dengan cepat. Saat itu aku juga menyadari bahwa peluang juara bagi saya hanya berkisar antara 0 hingga 1, itu sangat aneh.”
Pebalap yang akrab disapa Bestia ini melanjutkan, “Saat aku kembali, bahuku tidak nyaman untuk balapan di tiga atau empat seri pertama. Dan ketika aku akhirnya pulih, aku jatuh lagi dan mengalami cedera lagi. Di sisi mental, saat itu sangat sulit. Aku selalu berusaha fokus dan tetap positif, tapi sulit untuk dilakukan.”
Meskipun menghadapi berbagai hambatan, Bastianini meraih kemenangan dalam balapan utama di Malaysia.
Ia menambahkan, “Aku kembali, aku menang, dan itu sangat menyenangkan untuk kami semua. Saya merasa kompetitif di Malaysia dan Qatar karena tim semakin memahami saya. Meskipun begitu, memenangkan gelar juara akan tetap sulit bagi saya, bahkan tanpa cedera.”
Pebalap berbakat ini berharap dapat mengatasi tantangan yang dihadapi pada musim berikutnya dan menunjukkan performa yang lebih baik di lintasan balap.
Sumber: @gpmaniac.id