Fataya.co.id – Sejak 20 tahun lalu, rivalitas sengit antara Satria Muda Jakarta dan Aspac Jakarta telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah bola basket Indonesia.
Cerita-cerita epik dan kenangan tak terlupakan terpatri dalam pertarungan sengit mereka.
Dalam postingan terbaru di akun Instagram resmi @iblindonesia, Liga Bola Basket Indonesia (IBL) mengajak para penggemar bola basket tanah air untuk merayakan perjalanan panjang kompetisi tersebut.
“Tahukah kamu, selama 20 tahun rivalitas Satria Muda Jakarta dan Aspac Jakarta merupakan seteru dengan sejarah yang terpanjang? Banyak cerita di dalamnya, banyak kenangan yang tak terlupakan,” tulis akun tersebut.
Sebagai perayaan atas lebih dari dua dekade keberhasilan IBL dalam menggelar kompetisi bola basket tertinggi di Indonesia, liga tersebut merilis “Buku Memorabilia 20 tahun ‘Legacy For The Future’”.
Buku tersebut menjadi tempat penyatuan 100 pemain terbaik dari masa lalu hingga sekarang, menggambarkan perjalanan luar biasa liga ini.
Dalam kutipan langsung dari akun Instagram IBL, mereka menekankan pentingnya melihat ke belakang sambil tetap fokus pada perjalanan ke depan.
“Tak terasa, lebih dari 20 tahun kompetisi bola basket tertinggi hadir di tanah air. Perjalanan ke depan memang masih panjang, tetapi perjalanan sebelumnya merupakan satu hal paling berharga untuk generasi kita ke depan,” tulis akun tersebut.
Selain itu, IBL juga mengundang penggemar untuk mengakses lebih banyak informasi dan merayakan perjalanan liga di www.iblindonesia.com.
Situs web tersebut menyediakan berbagai informasi terkini, jadwal pertandingan, dan berita-berita menarik seputar dunia bola basket Indonesia.
Dengan jadwal lengkap IBL 2024 yang akan segera dimulai, para penggemar di seluruh Indonesia tak sabar menantikan pertandingan-pertandingan spektakuler yang akan mempertemukan tim-tim unggulan.
Sebuah era baru dalam sejarah bola basket Indonesia sedang di depan mata, dan IBL mengajak kita semua untuk menjadi bagian dari petualangan luar biasa ini.
Sumber: @iblindonesia
Leave a Reply